PT INKA Lebarkan Sayap Hingga Ke Filipina

Jumat, 22 Maret 2013 – 15:24 WIB
MADIUN -- PT Industri Kereta Api (INKA) bekerjasama dengan Bombardier, salah satu perusahaan manufaktur Eropa, untuk pengadaan 40 rangkaian KRL di Filipina.
Direktur Teknologi dan Produksi, Yunendar Aryo Handoko mengatakan nilai tender proyek tersebut mencapai Rp 30-40 miliar.

"Kalau mengacu pada harga pasaran untuk satu rangkaian kereta senilai Rp 30-40 miliar. Kami targetkan pengadaan kereta tersebut dua sampai tiga tahun bisa terpenuhi," ucap Yunendar di Kantor Pusat INKA, Jalan Yos Sudarso, Madiun, Jawa Timur, Jumat (22/3).

Dalam tender tersebut nantinya INKA harus berkerja keras, karena harus bersaing dengan beberapa tender dari luar negeri. "Pesaing kita dalam mengikuti tender tersebut berasal dari Korea, China, dan Jepang. Namun pengalaman kita kalau Jepang, jika nilai tendernya rendah dia (Jepang) biasanya mundur," papar Yunendar.

Menurut INKA pesaing terberat berasal dari China, karena China memiliki range produk harga murah, namun untuk kualitas tak beda jauh. Meski harus bersaing dengan negara lain, PT INKA tetap optimis bisa memenangkan tender tersebut.

"Intinya kita bisa mengimbangi China. Hambatan kita adalah China karena bisa membuat spec yang sama dengan kita dan harganya murah. China bisa murah 5-10 persen, ditambah lagi mereka mendapatkan pembebasan pajak dari pemerintahnya. Maka bisa murah 15 persen dari kami," tutur Yunendar.

Dalam proses pengerjaan KRL tersebut, nantinya pihak Bombardier yang akan memproduksi motor traksi penggerak, dan mengirimkan motor traksi penggerak ke PT INKA. "Nanti kami bagian design hingga finishingnya. Bulan April nanti kita akan serahkan dokumennya," tutupnya. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mandiri Kucurkan Rp600 Miliar Ke Summarecon Agung

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler