PT KA Target Laba Rp200 Miliar

Kamis, 07 Mei 2009 – 15:05 WIB
JAKARTA- PT Kereta Api menargetkan laba bersih sebesar Rp 200 miliar di tahun 2009Angka tersebut meningkat 400 persen atau lima kali lipat dibanding 2008 sebesar Rp 40,2 miliar

BACA JUGA: Beli Elnusa, Pertamina Tunjuk Danareksa

PT KA juga mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 600 miliar - Rp 700 miliar.
   
?Peningkatan kinerja keuangan ini antara lain didorong oleh program efisiensi secara menyeluruh di perusahaan," ujar Dirut PT Kerata Api, Ignasius Jonan usai BUMN Executive Club di gedung Bulog kemarin
Menurut dia, program efisiensi yang dijalan meliputi penggunaan infrastruktur yang telah ada serta program pemasaran layanan secara maksimal.?
   
Sementara mengenai belanja modal, Jonan mengakui ada penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 950 miliar

BACA JUGA: 2009, Target Investasi Migas USD 16,6 M

Dana investasi ini akan dialokasikan untuk penambahan armada kereta listrik (KRL) sebesar Rp 200 miliar serta pengembangan infrastruktur angkutan batu bara di Sumatra Selatan Rp 200 miliar
"Dan sisanya untuk perbaikan infrastruktur guna menambah trafik dan kapasitas angkutan," lanjutnya.
   
Tahun ini PT KA juga terancam bakal kehilangan wewenang sebagai operator prasarana KA

BACA JUGA: Sukses Gelar Sidang ADB, Tiga Agenda Indonesia Didukung

Dirjen Perkeretaapian Dephub, Tunjung Indrawan mengatakan, Dephub akan membentuk badan baru yang bertugas mengelola prasarana perkeretaapian yang selama ini dikuasai PT KARancangan Peraturan Pemerintah (RPP) segera diajukan ke Presiden"Sudah selesai dibahasMinggu ini kita ajukan ke Setneg (untuk ditandatangani Presiden)," tegasnya.
    
Namun Ketua Umum Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA), Machdar Surbakti menolak pemisahan operator prasarana "dan "sarana "perkeretaapian, "karena - hal itu akan merugikan "karyawan, "tidak "menjamin keselamatan "dan tak menjamin pelayanan kepada penumpang "semakin membaik"Jika "prasarana "dan sarana (rel dan roda) "tetap dipisah, kami "akan "mendatangi "Menneg "BUMN "dan "DPR "untuk "menyatakan penolakan," ketusnya.
    
Hal yang sama disampaikan Ketua Asosiasi Profesi Kereta Api (APKA), Syahedi YunardionoMenurut dia, pengambilalihan pengelolaan prasarana perkeretaapian tidak akan menjamin industri kereta api semakin berkembang"Sekarang "saja "dengan satu operator yakni PT Kereta Api, aspek keselamatan dan pelayanan amburadul, apalagi banyak operator," katanya
    
Dengan semakin banyak operator yang mengoperasikan kereta api, menurut Syahedi, justru akan membuat aspek keselamatan dan pelayanan kepada penumpang tidak terjaminSoalnya, jika terjadi kecelakaan operator dan?regulator?akan saling menyalahkan"Makin banyak operator yang mengoperasikan kereta api, aspek keselamatan dan pelayanan akan semakin buruk," ketusnya.
   
Menurut mantan Direktur Teknik PT KA itu, permsalahan utama yang akan muncul adalah koordinasi antara pengelola sarana dan prasarana yang kemungkinan tidak berjalan baikJika itu yang terjadi sinkronisasi di lapangan menjadi sulit"Operator akan menyalahkan regulator karena prarasana KA tidak baik, sebaliknya regulator akan menyalahkan operator karena mengoperasikan KA yang tidak baikBegitu terus, saling tuding," jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Targetkan Setahun 60 Brand Go Internasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler