Sukses Gelar Sidang ADB, Tiga Agenda Indonesia Didukung

Selasa, 05 Mei 2009 – 20:36 WIB
NUSA DUA - Indonesia telah sukses menggelar pertemuan tahunan Asian Development Bank (ADB) ke-42Kesuksesan ini juga diiringi dengan disetujuinya tiga agenda yang ditawarkan pemerintah Indonesia untuk menyamakan persepsi tentang penanganan krisis, oleh Sidang Dewan Gubernur ADB.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, sebagai tuan rumah, Indonesia mengajukan tiga agenda

BACA JUGA: Pemerintah Targetkan Setahun 60 Brand Go Internasional

"Tenyata semua anggota ADB menyepakatinya," ujar Menkeu, usai penutupan Sidang Tahunan ADB di Nusa Dua, Bali, Selasa (5/5) petang.

Secara umum, sebenarnya terdapat 10 hasil sidang ADB
Namun, tiga agenda yang diusung Indonesia disetujui sidang karena dianggap krusial

BACA JUGA: Garuda Food Bantah Gunakan Unsur Hewani

Adapun tiga agenda tersebut yakni pertama, perlunya agenda global untuk menyamakan respon negara anggota ADB dalam membantu negara lain yang terkena krisis ekonomi.

Menkeu menyebutkan, terkait hal itu, sidang ADB menyetujui penambahan modal hingga 200 persen
"Dari 55 miliar dolar AS menjadi 165 miliar dolar AS," sebutnya.

Agenda kedua yang ditawarkan Indonesia dan disetujui ADB adalah agenda regional untuk meningkatkan kekuatan ekonomi kawasan Asia

BACA JUGA: Harga Gula Diharapkan Stabil di Rp 7.000 per Kg

"Dalam sidang kali ini terjadi kesamaan pandangan bahwa Asia harus terintegrasi," imbuh Menkeu.

Lebih lanjut, Menkeu yang juga pelaksana tugas Menko Perekonomian itu menjelaskan, dengan Asia yang terintegrasi, maka pembangunan infrastruktur harus merata di seluruh kawasan AsiaUntuk itu, lanjut Menkeu, akan dilakukan pendataan tentang kebutuhan proyek infrastruktur di kawasan Asia"Sehingga tidak ada negara Asia yang terlalu jauh tertinggal dengan negara lain," tandasnya.

Sedangkan agenda ketiga yang disetujui sangat penting bagi Indonesia, adalah agar Indonesia dapat menambah kemampuan dalam neraca pembayaranDalam hal itu, Indonesia pun berhasil melakukan bilateral swap dengan Cina, Jepang, Prancis dan Jerman.

"Dengan Jepang, kita mendapat komitmen melalui Samurai Bond sebesar 1,5 miliar dolar ASSementara dengan Jerman sekitar 250 juta Euro, dan untuk Cina senilai 1,061 miliar dolar AS," sebut Menkeu(ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Musim Giling, Pemerintah Tetapkan HPP Gula Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler