Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono usai bertemu dengan perwakilan PT KAI di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/11).
"PT KAI menawarkan penambahan gerbong Commutter, satu tahun 150 gerbong sampai 6 tahun jadi total 900 gerbong," kata Pristono.
Ia menjelaskan, PT KAI ingin daya angkut Commuter Line bisa melebihi transportasi busway alias TransJakarta. Saat ini TransJakarta bisa mengangkut 400 juta penumpang per hari. Sedangkan commuter line hanya unggul tipis dalam daya tampungnya sebanyak 500 juta orang per hari.
Hanya saja, penambahan gerbong commuter line bisa menimbulkan masalah baru. Pasalnya, penambahan armada kereta akan membuat lalu lintas di daerah perlintasan menjadi terganggu.
Untuk memecahkan masalah ini, PT KAI meminta bantuan dari Pemprov DKI. Pemprov DKI pimpinan Gubernur Jokowi diharapkan dapat membuat underpass di setiap titik perlintasan yang arus lalu lintasnya padat.
"Namun untuk membangun underpass ini tidak bisa dilakukan di sembarang titik. Contohnya di Pengadegan, jika mau dicelup (bangun underpass) tapi di samping kanan-kiri itu sudah rumah penduduk," tambah Pris, sapaan akrabnya.
Tetapi Pristono tetap optimis kendala tersebut dapat diatasi dengan koordinasi yang baik antara Pemprov DKI dan PT KAI."Dengan perencanaan yang tepat dan pemilihan titik-titik pembangunan yang benar," terang Pristono. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontroversi Jokowi Pindahkan 3.000 Satpol PP ke Dishub
Redaktur : Tim Redaksi