jpnn.com - PALEMBANG - Sukses meluncurkan kereta kesehatan di pulau Jawa, PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali meluncurkan rail clinic untuk wilayah kerja Divre III Sumsel, Rabu (21/12).
Meski berada di atas gerbong kereta rel diesel (KRD) atau kereta retrofit, fasilitas dimiliki seperti rumah sakit. Seperti poliklinik berjalan di atas rel.
BACA JUGA: Gereja Ambruk, Ibadah Natal Menumpang Rumah Warga
Dirut PT KAI (Persero), Edi Sukmoro, menerangkan fasilitas yang dimiliki Rail Clinic ini cukup lengkap. Seperti ruang monitor dokter, ruang tindakan, pemeriksaan gigi, ruang bersalin hingga pemeriksaan mata.
Dan untuk gerbong pertama digunakan untuk tindakan medis yakni, pelayanan darurat meliputi bantuan hidup dasar atau Cardiopulmonary resuscitation (CPR), alat monitoring pasien, alat kejut jantung, tindakan bedah minor, rekam jantung hingga penangan kasus trauma.
BACA JUGA: Innalillahi, Tewas Seketika Tersambar Kereta
Sedangkan untuk gerbong kedua, digunakan sebagai ruang tindakan persalinan atau ruang bersalin, ruang pemeriksaan umum dan ruang farmasi. Bahkan peralatan medis yang digunakan untuk pemeriksaan mata menggunakan alat digital.
“Selain pasien umum, di rail clinic juga melayani masyarakat dengan keluhan mata, gigi hingga persalinan. Semuanya gratis untuk masyarakat sekitar rel,” ujar Dirut PT KAI (Persero), Edi Sukmoro, dalam peluncuran Rail Clinic di Stasiun Kertapati, seperti diberitakan Sumatera Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Gran Max Maut, 4 Tewas
Untuk itu, dalam perkembangannya nanti, rail clinic ini akan ditambah dua gerbong lagi yang dipersiapkan untuk fasilitas belajar anak-anak dan peralatan penanggulangan bencana.
“Klinik ini tidak hanya untuk masyarakat sekitar saja, tapi seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan. Dengan kata lain, sepanjang dilalui rel dan lintas stasiun juga dilayani tanpa terkecuali dan gratis termasuk obat,” tegasnya.
Selain itu, tenaga medis yang disiapkan, dijelaskannya berjumlah 10 orang yang meliputi dokter umum, dokter mata, dokter gigi, bidan dan perawat.
“Total ada 10 tim medis yang akan bekerja secara bergantian. Bahkan rail clinic juga bisa digunakan untuk fasilitas kesehatan yang di daerah tersebut mengalami bencana, tentunya yang memiliki jalur rel. Begitu ada musibah dan memerlukan bantuan, rail clinic ini akan diberangkatkan,” ulasnya.
Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Sumsel, Nasrun Umar menyambut baik dengan adanya rail clinic ini. Paling tidak, ini bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat teruatam yang tinggal di sekitar stasiun dan jalur lintas stasiun. Apalagi, dengan pemanfaatn rail clinic ini, akan mampu menjangkau wilayah yang tidak tersentuh dengan kendaraan operasional seperti mobil ataupun motor.
“Fasilitasnya juga lumayan lengkap. Bahkan bisa dikatakan, sudah memenuhi standar kesehatan. Dan semoga ini bisa ditambah ditahun mendatang. Yang terpenting, ini bisa langsung menyentuh wilayah yang selama ini sulit dijangkau dengan kendaraan umum seperti mobil,” tegasnya.
Fitri, 29, warga Jl Ki Meroga Kelurahan Kertapati mengungkapkan, dirinya merasa terbantu dengan adanya rail clinic ini. Apalagi, semua biaya mulai pemeriksaan, dokter hingga obat-obatan digratiskan.
“Petugasnya juga melayani dengan ramah dan sigap. Bahkan saya yang sedang hamil juga dibantu oleh petugas untuk bisa naik ke atas gerbong,” ucapnya.(afi/air/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Depresi, Calon Pengantin Pria Tewas Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi