jpnn.com - JPNN.com - Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya By Pass Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (21/12).
Sekitar pukul pukul 02.30, mobil travel Gran Max nopol AE 1828 XA yang berpenumpang delapan orang (tidak termasuk sopir) menabrak truk trailer yang bermuatan paku bumi.
BACA JUGA: Diduga Depresi, Calon Pengantin Pria Tewas Gantung Diri
Dari delapan orang tersebut, empat di antaranya tewas di lokasi kejadian.
Nama-nama penumpang yang tewas itu adalah Dewi Ernawati, 27, Reni, 21, Diah Putri, 19 dan Dwi Indra, 4. Mereka ini duduk di bangku depan dan tengah. Sedangkan empat lainnya luka berat yakni, Winarni, 33, Meilinda, 8, Mei Indri, 11, Rara, 8, dan Hendrik Aji Saputro (sopir Gran Max).
BACA JUGA: Syafii Masih Satu Kelompok dengan Teroris Katibah Gonggong Rebus di Batam
Baik yang tewas dan luka-luka semuanya adalah warga Pacitan. Sedangkan Winarni, Dwi Indra dan Mei Indri adalah satu keluarga. Winarni adalah ibu dari kedua anak ini.
Informasi yang dihimpun Radar Sidoarjo (Jawa Pos Group), kejadian di KM 28,7 By Pass Krian tersebut diduga karena sopir Gran Max yang bernama Hendrik Aji Saputro, 27, warga Gesang RT 1 RW 3, Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan, hendak mengantarkan penumpang ke Surabaya.
BACA JUGA: Terduga Teroris di Sibiru-biru Sehari-hari Berdagang Bakso Kojek
Dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Hendrik hendak menyalip truk colt diesel.
Karena truk tersebut berada di lajur kanan, Hendrik berusaha mendahuluinya dari sisi kiri. Ternyata begitu ia tancap gas, di lajur kiri sedang melaju trailer nopol L 8878 UD yang disopiri Somad, 27, warga Kalianyar RT 01 RW 03 Kota Malang yang berjalan pelan. Hendrik kaget.
Braaaakk…. kecelakaan pun tak terhindarkan. Bodi bagian depan mobilnya menghantam bagian belakang trailer itu.
“Ada dugaan sopir Gran Max mengantuk dan akhirnya menabrak trailer. Ada saksi mata yang melihat bahwa Gran Max sempat menyalip truk lain. Kita masih mintai keterangan si sopir trailer,” ujar Kanitlaka Lantas Polresta Sidoarjo AKP Toni Irawan.
Sedangkan Rizal, salah satu saksi mata mengatakan saking kerasnya tabrakan, Gran Max menghujam truk trailer bagian belakang sebelah kiri dengan keras.
“Bahkan mobil menancap di sisi belakang truk trailer itu,” ujar Rizal.
Joko Supri, saksi mata yang lain mengungkapkan, setelah kecelakaan kondisi mobil Gran Max ringsek. Sejumlah pengguna jalan langsung berusaha membantu proses evakuasi.
“Penumpang yang tewas berada di bangku depan penumpang dan tengah. Para penumpang itu kemudian dievakuasi ke ke rumah sakit Anwar Medika,” kata Joko.
Dia mengungkapkan, para penumpang yang selamat juga menderita luka berat. Sebab bodi bagian atas Gran Max rusak parah karena menabrak trailer.
“Trailer tidak apa-apa tapi yang menabrak ringsek saking kencangnya melaju,” tegasnya.
Sementara itu, duka mendalam dialami Satiyem, 50. Ia adalah ibu dari Winarni, 33, yang menderita luka berat dan Mei Indri (juga luka berat, bahkan belum sadarkan diri hingga kemarin siang). Begitu mendapat kabar anaknya kecelakaan, dia langsung datang ke Krian.
“Cucu saya satunya (Dwi Indra, Red) meninggal,” katanya lirih saat menunggui Winarni yang masih berada di ruang IGD RS Anwar Medika.
Dia mengungkapkan, anaknya dan cucunya tersebut akan mengunjungi keponakannya di Surabaya. Kunjungan tersebut dilakukan karena kedua anak Winarni libur sekolah.
“Dwi Indri sudah dibawa pulang ke Pacitan untuk dimakamkan. Saya masih nunggu anak saya,” ujarnya.
(vga/jee/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Menyesal, Penista Agama Dituntut 1,5 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi