jpnn.com, JAKARTA - Anak usaha Korindo Group, yakni PT Kenertec Power System (KPS) berhasil meraih Penghargaan Subroto 2023 untuk Bidang Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT).
Penghargaan diserahkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, pada Jumat (29/9) lalu.
BACA JUGA: Pertamina Teruskan Percepatan Energi Terbarukan di Kampung Keberagaman Merbabu Asih
Penghargaan Subroto merupakan yang tertinggi diberikan Kementerian ESDM kepada para pihak yang telah memajukan sektor energi dan sumber daya mineral di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
Pada kesempatan tersebut, GM PT Kenertec Power System Mr. Choi Chang Don dan Tantri Oktaviana menjadi perwakilan perusahaan untuk menerima penghargaan yang digelar untuk memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-78 tersebut.
BACA JUGA: Anak Usaha Pionir Energi Bersih Grup ABM Raih Penghargaan Tertinggi di Subroto Award 2023
Tantri dalam keterangannya mengungkapkan rasa bangga karena PT Kenertec mampu keluar sebagai pemenang dalam penghargaan bergengsi itu.
“PT Kenertec Power System tentunya sangat bersyukur dan bangga karena perusahaan bisa meraih penghargaan tinggi seperti ini. Apalagi nominasinya saat itu ada tiga sampai empat perusahaan besar yang tidak bisa dipandang sebelah mata prestasinya,” ungkap Tantri.
BACA JUGA: Kideco Raih Penghargaan Tertinggi dari Kementerian ESDM
Sebelum keluar sebagai pemenang, PT KPS harus menjalani serangkaian proses penjurian, salah satunya melalui presentasi proposal.
Dalam presentasi tersebut tim perwakilan dari PT KPS menjelaskan tentang kontribusinya dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) baik di dalam maupun di luar negeri.
Selama 17 tahun beroperasi di Cilegon, Banten PT KPS telah memproduksi 3.763 menara angin dengan rekor tertinggi yaitu 155 meter.
Menara angin yang diproduksi PT KPS kini sudah tersebar di berbagai wilayah dan 18 negara, di antaranya Amerika Serikat dan Australia dengan model serta spesifikasi yang berbeda-beda.
PT KPS juga memasok 30 unit menara angin untuk PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin) pertama di Indonesia yaitu di PLTB Sidrap, yang terletak di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.
Pembangunan proyek PLTB Sidrap I sendiri dilakukan dalam waktu 2,5 tahun (Agustus 2015 s.d. Maret 2018). Pembangkit ini mampu mengaliri lebih dari 70.000 pelanggan listrik dengan daya 900 Volt Ampere (VA). (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia