jpnn.com, JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi kasta tertinggi sepak bola tanah air baru saja menyelesaikan pertemuan secara virtual dengan 18 klub kontestan, Jumat (17/7).
Pertemuan yang dipimpin langsung Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita tersebut menjadi yang pertama untuk memuluskan rencana bergulirnya kembali kompetisi Liga 1 2020 pada Oktober mendatang.
BACA JUGA: PT LIB Sudah Surati Klub, Lanjutan Liga 1 Akan Bergulir 1 Oktober sampai 28 Februari 2021
Direktur Operasional PT LIB Sudjarno dan Direktur Keuangan PT LIB Anthony Chandra Kartawiria ikut mendampingi Hadian dalam pertemuan tersebut. Selain itu, komisaris PT LIB Ferry Paulus dan Andogo Wiradi juga ikut rapat.
Dari PSSI yang mengikuti pertemuan itu adalah Syarif Alwi (kepala Tim Medis), dan Haruna Soemitro (anggota Komite Eksekutif). Adapun dari kontestan ada 18 perwakilan klub.
BACA JUGA: Liga 1 Segera Bergulir, Doni Monardo: Sabar Saja Dulu, Kalau Nggak...
Beberapa hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah soal kontribusi atau subsidi yang akan diterima klub, akomodasi bagi kontestan yang yang memiliki homebase di lokasi yang direkomendasikan, penyelenggaraan pertandingan, serta perangkat pertandingan.
"Pertemuan awal ini dimaksudkan untuk berkoordinasi dan meminta masukan dari klub Liga 1 terhadap draf rencana kompetisi yang dirancang PT LIB. Koordinasi itu bukan hanya sekali, akan ada koordinasi berikutnya agar pelaksanaan kompetisi lebih maksimal," kata Sudjarno di situs PT LIB.
BACA JUGA: PSSI Putuskan Kompetisi Kembali Bergulir Oktober, PT LIB Siap Gerak Cepat
Sayang, PT LIB belum menjelaskan semua hal secara terperinci. Namun demikian, sejauh ini rencana PT LIB untuk memutar kompetisi tak akan mudah karena tanpa protokol yang ketat, Gugus Tugas Covid-19 masih belum mengizinkannya.
Di sisi lain, tim medis PSSI yang dipimpin dokter timnas Syarif Alwi menjelaskan, sejauh ini sudah ada penyusunan buku panduan tentang protokol kesehatan. Nantinya, buku itu akan disebarkan ke klub-klub.
"Kami dari tim medis PSSI telah berusaha keras menyusun buku panduan yang telah disetujui Kemenkes. Setelah ini, kami akan mengadakan workshop untuk protokoler kesehatan," tandasnya.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad