jpnn.com, JAKARTA - PT PAL Indonesia bertekad meraup kontrak baru sebesar Rp 4 triliun pada tahun ini.
Pasalnya, PT PAL akan mengerjakan empat kapal cepat rudal (KCR) sepanjang 60 meter pesanan TNI-AL.
BACA JUGA: Penumpang di Ambon Membludak, Kapal Sempat tidak Cukup
Selain itu, ada pembuatan kapal perusak kawal rudal (PKR) dan kapal landing platform deck (LPD).
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh menuturkan, selain mengerjakan kapal baru pesanan TNI-AL, perseroan merambah pasar global seperti Malaysia, Thailand, Filipina, Senegal, dan Guinea-Bissau.
BACA JUGA: Insiden KM Kelimutu dengan KM Maju 88 Sedang Diselidiki
”Juga beberapa project pemeliharaan, perbaikan yang rutin dari AL dan non-AL,” ujar Budiman, Senin (22/1).
Selain proyeksi kontrak baru, perseroan punya sisa kontrak tahun lalu sebesar Rp 3 triliun.
BACA JUGA: Dirjen Perkapalan Lakukan Uji Petik Secara Acak, Hasilnya?
”Jadi, book order value-nya lumayan tinggi. Sebanyak Rp 7 triliun,” tutur Budiman.
Mengenai pasar luar negeri, dia memerinci bahwa ada dua kapal pesanan Malaysia. Kemudian, Thailand memesan satu kapal.
Sebelumnya, mereka mengekspor kapal perang jenis strategic sealift vessel (SSV) ke Filipina.
”Jadi, (tahun ini, Red) benar-benar merupakan suatu proses yang dapat saya katakan lebih bersifat pada taraf penetrasi. Hasil penetrasi itu baru dapat dilihat dari business acquisition dan sales acquisition-nya pada tahun mendatang,” tambah Budiman.
Meski begitu, Budiman sangat optimistis dengan target tersebut.
Sebab, PT PAL bisa menjamin kualitas dan harga yang bersaing.
”Waktu delivery sangat-sangat menunjukkan progres yang baik di PT PAL,” imbuhnya. (jun/c16/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 56 Kapal di Banten Siap Layani Nataru
Redaktur & Reporter : Ragil