PT PAM Mineral Optimistis Kinerja Akhir Tahun Bakal Meroket

Jumat, 26 Juli 2024 – 20:16 WIB
Bisnis nikel (Ilustrasi). Foto dok PT PAM Mineral

jpnn.com, JAKARTA - PT PAM Mineral Tbk (NICL) selama semester I 2024, mengalami penurunan penjualan sebesar 11,95% menjadi Rp 419 miliar dibandingkan dengan periode yang sama 2023, yakni sebesar Rp 476 miliar.

Penurunan ini disebabkan karena harga rata-rata nikel pada semester 1 tahun ini lebih rendah jika dibandingkan dengan harga rata-rata nikel pada semester 1 2023.

BACA JUGA: Laba Bersih NICL Meroket Capai Rp 150 Miliar

Namun dari sisi laba usaha, emiten pertambangan nikel yang berbasis di Sulawesi ini membukukan kenaikan sebesar 1,25 %, di mana laba usaha NICL menjadi sebesar Rp. 87,8 miliar dibandingkan laba usaha pada periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar Rp 86,7 miliar.

Sedangkan laba bersih NICL melonjak sebesar 13,71% menjadi Rp 73,5 miliar dari sebelumnya Rp 64,7 miliar.

BACA JUGA: 10 Ribu Pelari Bakal Meriahkan Acara Digiland Run 2024, ada Sal Pribadi Hingga Dewa 19

“Walaupun dari segi omzet penjualan pada periode ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, namun dari sisiv olume penjualan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 4,2% dari 679.066 MT menjadi707.597 MT. Kami cukup gembira atas kinerja 6 bulan pertama di tahun 2024, perseroan berhasil melakukan efisiensi sekaligus mengoptimalkan sumber daya yang ada di tengah kondisi operasional yang cukup menantang yakni adanya kendala curah hujan yang cukup tinggi pada periode Januari hingga Juni 2024, perseroan masih bisa meningkatkan volume penjualan pada semester 1 tahun ini," ujar Direktur Utama Perseroan Ruddy Tjanaka.

Pada sisi neraca, hingga 30 Juni 2024, NICL berhasil membukukan peningkatan total aset sebesar 7,22% dari Rp 856, 8 Miliar menjadi sebesar Rp 918,7 miliar jika dibandingkan posisi neraca pada 31 Desember 2023 serta pertumbuhan ekuitas sebesar 4,88% dari Rp. 745,4 Miliar menjadi sebesar Rp 781,8 miliar dari posisi ekuitas pada 31 Desember 2023.

BACA JUGA: Bangun Tol Bayung Lencir-Tempino, SIG Pasok Beton Siap Pakai

Peningkatan tersebut dikontribusikan oleh peningkatan laba tahun berjalan perseroan.

NICL juga menargetkan produksi nikel pada tahun 2024 sebesar2.600.000 metrik ton (MT), meningkat 41% dari realisasiproduksi tahun 2023 sebesar 1.847.000 MT.

Target produksi tersebut juga untuk bijih nikel kadar Ni 1.30%-1.50%.

Peningkatan target produksi ini didasari dengan adanya permintaan market yang semakin meningkat karena semakin banyak smelter yang beroperasi.

Saat ini, Perseroan telah mendapatkan persetujuan RKAB periode2024- 2026 dengan total volume penjualan yang telah disetujui sebesar 7.800.000 WMT.

Untuk mendukung kinerja operasional dan terpenuhinya target perseroan, saat ini daya dukung infrastruktur tambang yang telah dimiliki baik berupa angkutan jalan tambang dan juga pelabuhan dalam tahap peningkatan dan pengembangan untuk beroperasi secara maksimal.

“Perseroan optimis peningkatan produksi tersebut relevan terhadap supply and demand dengan kondisi perkembangan kebutuhan industri nikel yang semakin meningkat. Informasi terakhir dari kementerian ESDM, RKAB yang disetujui sebesar 240 juta ton. Kendala yang dihadapi di lapangan saat ini adalah cuaca dan ketersediaan alat–alat produksi, kondisi ini menyebabkan tidak terpenuhinya supply," tutur Ruddy.

“Dukungan pemerintah untuk industri nikel memberikan optimisme kepada perseroan meningkatkan produksinikel, dengan adanya peningkatan produksi akan memberikan dampak yang positif bagi kinerja operasional dan keuangankami yang nantinya akan tercermin dalam peningkatan lababersih perseroan. Pada akhirnya akan memberikan nilai tambahyang positif bagi pemegang saham dan stakeholder,” tambah Ruddy.

Ruddy juga menambahkan perseroan akan fokus pada rencana peningkatan cadangan nikel.

Untuk merealisasikan rencana peningkatan cadangan, perseroan berupaya secara konsisten melakukan kegiatan eksplorasi yang berkelanjutan melalui konservasi cadangan dan optimalisasi cadangan marginal.

Strategi perseroan dalam mencermati adanya tantangan dan peluang ke depan di bidang digitalisasi industri pertambangan nikel dalam hal teknologi operasional akan memberikan dampak kepada perkembangan dan pertumbuhan perseroan ke depan.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamkrindo Gelar Edukasi Kesehatan Mental di Hari Anak Nasional


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler