jpnn.com, BALI - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) meresmikan Desa Adat Penglipuran Bali, sebagai Desa Binaan Perusahaan.
Keberadaan Desa Adat Penglipuran sebagai Desa Binaan Pelindo, sudah dimulai sejak 2017, di mana Pelindo sudah memberikan bantuan penyediaan MCK, Balai Patok, angkul-angkul, dan motor pengangkut sampah.
BACA JUGA: Kinerja Pelindo Makin Moncer, Arus Peti Kemas hingga Penumpang Meningkat
Pada penghujung 2022 ini, Pelindo memberikan kontribusi kepada Desa Adat Penglipuran dengan mendukung program revitalisasi Desa Adat, melingkupi penataan Hutan Bambu di wilayah Desa yang diproyeksikan menjadi tambahan tourism attraction untuk para wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran.
Hutan bambu Desa Penglipuran pada tahap awal telah direvitalisasi dengan penambahan gapura/angul-angkul hutan bambu, area UMKM, pagar bambu, dan lorong bambu.
BACA JUGA: Dirut Pupuk Kaltim Raih Penghargaan Tokoh Finansial Indonesia 2022
Desa Penglipuran selaku desa binaan Pelindo telah menerima bantuan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) dari Pelindo sejumlah total Rp 1.38 miliar, yang diberikan dalam dua tahap, yakni pada 2022 dan 2023.
“Kami berterima kasih banyak kepada berbagai pihak yang turut mendukung berjalannya program-program yang berada di desa Penglipuran, saya mewakili desa Penglipuran berharap destinasi wisata yang sudah ada di desa ini kami jaga dan kami promosikan bersama," ujar Kelian Adat Desa Penglipuran, I Wayan Budiarta.
BACA JUGA: Terbuka Terhadap Kritik dan Transparan, Erick Thohir Dinilai Publik Menteri Terbaik
Direktur Sumber Daya Manusia Pelindo Ihsanuddin Usman, menambahkan Desa Adat Penglipuran merupakan bagian dari keluarga besar perseroan.
"Kami telah membina sejak 2017 sampai dengan sekarang, ada beberapa program yang telah kami berikan di Desa Adat Penglipuran yaitu pembangunan angkul angkul, balai patok, pembangunan WC umum, bantuan motor pengangkut sampah serta yang sedang berjalan sekarang yaitu revitalisasi hutan bambu,” ungkap Ihsanuddin.
“Kami berharap dengan adanya program revitalisasi hutan bambu ini akan semakin menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Desa Adat Penglipuran, sehingga berdampak dalam mensejahterakan warga di Bali khususnya di desa Penglipuran ini,” tambahnya.
Pembukaan acara Penglipuran Village Festival ke-IX pada 2022 diikuti dengan penandatangan Prasasti Desa Penglipuran sebagai Binaan Pelindo.
Wisatawan lokal dan mancanegara pun turut serta menyaksikan acara momen tersebut, mengamati antusiasme para wisatawan mereka terlihat menyambut positif adanya kegiatan festival dan destinasi baru di desa adat ini.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada