jpnn.com, BANDUNG - PT Pos Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memberikan vokasi kewirausahaan kepada wartawan dari berbagai media, yang berlangsung di Graha Pos Indonesia, Jalan Banda No 30, Bandung, Kamis (12/4).
Kegiatan itu juga merupakan kelanjutan dari sinergi Kementerian BUMN dengan PWI Pusat yang ditandatangani pada Hari Pers Nasional (HPN) 2018 pada 8 Februari lalu di Padang.
BACA JUGA: Indonesia dan Singapura Berbagi Keahlian e-Commerce Logistic
Ini sekaligus komitmen Pos Indonesia untuk bisa memberikan bekal kemampuan berwirausaha bagi jurnalis.
Pelatihan yang diikuti sebanyak 50 jurnalis itu dibuka oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi W. Setijono dan Sasongko Tedjo selaku Plt Ketua Umum PWI Pusat.
BACA JUGA: Jangkau Daerah Khusus, Lion Parcel Gandeng Pos Indonesia
Hadir sebagai pembicara adalah Anke Dwi Saputro perwakilan dari pengudaha muda, Nukman Luthfie selaku Founder Jualio.com serta Musholin Harjono Kepala Bidang Agen Pos pada proyek Pengembangan Sales PT Pos Indonesia.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi W. Setijono melalui VP Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Suharto mengatakan, materi pelatihan yang diberikan meliputi materi kewirausahaan, digital marketing, dan bisnis agen pos yang dimiliki PT Pos Indonesia.
BACA JUGA: Persaingan Ketat, Layanan Kurir Pos Indonesia Terus Tumbuh
Pihaknya berharap, dengan vokasi kewirausahaan itu para wartawan bisa mendapatkan akses maupun tambahan informasi dan pengetahuan untuk dapat mengaktualisasikan diri di bidang wirausaha.
Suharto menjelaskan, PT Pos Indonesia dalam pelatihannya memaparkan secara rinci peluang usaha agen pos. Usaha ini, kata dia, dinilai cukup menjanjikan untuk dijadikan usaha baru.
Jasa layanan antar barang ini sedang ngetren. Seiring menjamurnya jual beli secara online.
"Potensi ini yang dimanfaatkan pelaku agen pos untuk meraup keuntungan," ungkapnya.
Untuk melengkapi kegiatan tersebut, PT Pos Indonesia menghadirkan agen pos yang sudah berhasil di tingkat nasional dan Jawa Barat yakni Pajar Gustaman.
Pajar menceritakan peluang dan testimoni keberhasilannya selama menjadi agen pos.
Menurut Suharto, menjalankan agen pos sangat sederhana. Cukup dengan menyiapkan tempat usaha dan modal yang kecil. Namun, penghasilannya sangat besar.
"Bisa menjadi opsi tambahan penghasilan wartawan," tuturnya.
Selain mendalami kewirausahaan, peserta juga dilatih untuk dapat meng-online-kan produknya.
Para peserta tampak begitu antusias mengikuti pelatihan. Rencananya, pelatihan kedua digelar di Jogjakarta pada 3 Mei 2018.
Sementara itu, Dadi Ruswandi dari PWI Jabar mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PT pos Indonesia tersebut.
PWI menilai, pelatihan kewirausahaan ini sangat bermanfaat baik secara pribadi maupun perusahaan tempat wartawan bekerja.
"Pribadi dalam arti keluarga. Sebagai wartawan, agen informasi, dia akan menginformasikan pelatihan dan pengetahuan yang dia dapat ke masyarakat luas," kata Dadi.
Dari pelatihan yang digelar, kata dia, para wartawan mendapatkan wawasan dari materi digital marketing. Mereka menjadi semangat untuk terus berpacu mengembangkan media online milik perusahaan.
"Media online saat ini sudah banyak. Bisnis media masa depan. Bagus sekali materi digital marketing. Menanamkan cara berpikir jangan puas dengan apa yang kita dapat hari ini. Tapi harus bisa membaca tren pasar ke depan," pungkasnya. (and/adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PT Pos Indonesia Antarkan Co-Branding Wonderful Indonesia ke Seluruh Dunia
Redaktur & Reporter : Natalia