jpnn.com, YOGYAKARTA - PT PP berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Yogyakarta International Airport (YIA) tercepat di Indonesia. Perseroan menerapkan aplikasi Building Information Modelling (BIM) selama masa konstruksi.
Yogyakarta International Airport merupakan satu-satunya bandara di Indonesia yang memiliki Lantai Basement sebagai akses service karyawan dan tenant. Yogyakarta International Airport yang terletak di Kulon Progo, Yogyakarta telah beroperasi penuh pada akhir Maret 2020.
BACA JUGA: Lebarkan Sayap di Wilayah Asia, PT PP Raih Berbagai Penghargaan Internasional
Direktur Utama PT PP Novel Arsyad menjelaskan dari sisi pembangunan airside bisa diselesaikan dengan cepat dalam waktu delapan bulan.
Selain itu, runway bandara tersebut dapat menampung pesawat terberat, yaitu Boeing 777 dengan kapasitas penuh dan pesawat terbesar, yaitu Airbus 380.
BACA JUGA: Jelang HUT ke-67, PT PP Bagikan Paket Sembako
Kapasitas ultimate runway bisa mencapai lebih besar dari 40 pergerakan pesawat per jam. Sedangkan dari sisi landside, kapasitas terminal di Yogyakarta International Airport mampu melayani 20 juta penumpang per tahun.
Proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp6,98 triliun ini berhasil menyelesaikan zona airside tercepat dan bandara dengan pemakaian beton terbanyak.
BACA JUGA: PT PP Torehkan Karya-Karya Gemilang Dalam Membangun Negeri
"Proyek bandara ini dikerjakan dengan hasil atau kualitas terbaik yang bermanfaat bagi para Pemangku Kepentingan," kata Arsyad.
Selain itu, dalam bandara ini terdapat bangunan Crisis Centre dan Lantai Keberangkatan Terminal Penumpang yang digunakan sebagai tempat khusus penanganan dan evakuasi bencana tsunami.
Proyek yang dimiliki oleh PT Angkasa Pura I (Persero) didesain dengan struktur bandara yang dimitigasi terhadap gempa dan tsunami. Pembuatan desain arsitektur Yogyakarta Internationl Airport didesain dengan konsep kearifan lokal.
“Desain arsitektur Yogyakarta International Airport ini dengan konsep kearifan lokal yang melibatkan 46 seniman lokal Daerah Istimewa Yogyakarta untuk pekerjaan Art Work. Dari sisi konstruksi perencanaan desain struktur, di mana mampu menahan gempa dengan kekuatan 8,8 magnitudo dan menerapkan parameter gempa yang baru sebagai antisipasi tsunami dan likuifaksi,” jelas Arsyad.
Presiden Joko Widodo sebelumnya telah memberikan testimoni dalam kunjungannya ke proyek Yogyakarta International Airport.
“Ini adalah pekerjaan pembangunan airport yang paling cepat di Indonesia mungkin bisa di dunia, ini cepat sekali," ungkap Joko Widodo saat itu.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy