PT RAI dan TUCANA Engineering Sepakat Kembangkan Pesawat R80

Kamis, 19 April 2018 – 08:29 WIB
Penandatanganan pengembangan pesawat R80. Foto: Istimewa

jpnn.com, MUNICH - Ikut andil dalam pengembangan pesawat R80, TUCANA Engineering Ukraina telah menandatangani framework aggrement dengan PT Regio Aviasi Industri (RAI).

Penandatanganan tersebut dilakukan Direktur Utama PT RAI Agung Nugroho dan CEO TUCANA Engineering Ukraine, Myroslav Krekota di Wisma Habibie & Ainun, Munich, Jerman, yang disaksikan langsung pendiri dan Komisaris Utama PT RAI, Prof. Dr.Ing. BJ Habibie, Prof. Dr. Vladimir Kulchitsky, pendiri dan Chairman dari Progresstech Group yang merupakan perusahaan induk TUCANA Engineering, Andrey Sharnin, selaku CEO Progresstech Group dan Desra Ghazfan, CIO PT RAI.

BACA JUGA: Alhamdulillah, BJ Habibie Sudah Boleh Makan di Luar RS

Dalam kesempatan itu, Prof. BJ Habibie mengungkapkan bahwa Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sangat bergantung kepada transportasi udara. 

"Dan pesawat R80 merupakan jawaban atas tantangan tersebut dan diharapkan program pengembangan pesawat R80 ini juga akan membangun ekosistem industri dirgantara nasional," ucap Presiden RI ketiga ini lewat pernyataan tertulisnya dari Munich, Jerman, Kamis (19/4).

BACA JUGA: Beginilah Kondisi Terkini Pak BJ Habibie

Dalam kerjasama ini, TUCANA Engineering akan menjadi engineering dan design provider bagi PT RAI untuk tahapan fase full scale development.

"Kerjasama ini juga akan menjadi rintisan kerjasama industri pesawat terbang kedua negara yang lebih luas di masa yang akan datang," ucap Direktur Utama PT RAI, Agung Nugroho.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Kondisi Kesehatan BJ Habibe Semakin Membaik

Lanjut Agung, pihaknya yakin dengan kemampuan TUCANA Engineering. Di mana keberhasilan implementasi dari perjanjian hari ini akan memastikan program R80 dapat diselesaikan tepat waktu. 

“Saat ini kami sedang mengembangkan program pesawat R80 untuk pasar dalam negeri dan internasional yang telah menyelesaikan Fase 1, yaitu Preliminary Design dan Feasibility di tahun 2016,” jelasnya.

"Tercatat 155 pesawat yang sudah di order ke kita. Dan saat ini akan memasuki Fase 2, yaitu Full Scale Development yang direncanakan akan selesai di tahun 2025," lanjut Agung.

Dan selanjutnya di tahun 2022, PT RAI akan melakukan terbang perdana R80. Sedangkan untuk Fase 3, yaitu Fase Komersial akan dimulai tahun 2025 yang ditandai dengan mulainya PT RAI menyerahkan pesawat bagi para konsumennya. 

Untuk diketahui, pesawat R80 telah diberikan status Program Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden No. 58/2017 karena peran pentingnya dalam agenda pemberdayaan industri strategis nasional. (mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Reza Rahadian Video Call Sama BJ Habibie, Begini Kondisinya


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler