PT RNI Digadang Jadi Holding BUMN Pangan, Begini Reaksi Politikus PKS Nevi

Selasa, 01 Desember 2020 – 22:16 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina. Foto: Dok. FPKS DPR

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina meminta korporasi yang menjadi calon Holding BUMN cluster Pangan melakukan perbaikan. Karena BUMN ini akan memimpin seluruh perusahaan negara yang bergerak di bdang pangan.

Politikus PKS ini menyebutkan, calon Perusahaan Holding BUMN Pangan adalah PT. RNI (Rajawali Nusantara Indonesia). Oleh kementerian BUMN, kata dia, perusahaan ini digadang-gadang akan menjadi holding perusahaan pangan dengan perencanaan mendapat suntikan PMN sebesar Rp1 triliun di tahun 2021.

BACA JUGA: Pengamat: Holding BUMN Asuransi Dorong Peningkatan Daya Saing

Anggaran tersebut akan digunakan untuk program sawah, pangan lalu perikanan akan dibangun banyak warehouse, cold storage dan pabrik es untuk perbaiki fasilitas logistik.

“Saya melihat, bila perusahaan Holding ini terealisasi, akan menjadi terobosan besar untuk memecah persoalan pangan yang hingga saat ini banyak terkendala berkaitan persoalan data, persoalan produksi, distribusi dan transit antardaerah," ucap Nevi.

BACA JUGA: DPR Minta BUMN Pangan Stabilkan Harga Selama Pamdemi Covid-19

Legislator asal Sumatera Barat II ini, menekankan efektivitas anggaran negara yang akan digelontorkan ini sangat besar. Banyak masyarakat berharap, kekuatan alam negara kita ini dapat dikelola sehingga terbebas dari jeratan impor pangan.

Menurutnya, hal ini dapat direalisasikan dengan kolaborasi pemerintah dan para petani kita di seluruh Indonesia saling bermitra dan bekerja sama untuk mewujudkannya.

BACA JUGA: Kembalikan Bulog Sebagai Lembaga Pengendali Pangan, Bukan Berlabel Korporasi yang Mencari Untung

Persoalan pengelolaan anggaran ini menjadi pertanyaan karena pada awal November 2020, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2020 di depan DPR.

Hasil IHPS I Tahun 2020 dari BPK menyimpulkan bahwa efektivitas PT RNI dalam melaksanakan fungsi pengendalian pengelolaan keuangan dan aset Tahun 2017 sampai dengan Semester I Tahun 2019 kurang efektif.

“RNI harus membuktikan dengan menampilkan roadmap jelas kepada publik akan ke mana Holding pangan ini dibawa dan apa yang akan dihasilkan. Begitu pula berkaitan dengan pengelolaan anggaran harus mampu diperbaiki dari tahun sebelumnya sehingga menjadi perusahaan yang efektif, efisien dan kontributif pada negara serta rakyat Indonesia,” kata Nevi.

Nevi juga mempertanyakan peran bulog yang saat ini sangat strategis ketika ada BUMN pangan.

Dia menyampaikan agar peran bulog kembali ke asal yakni sebagai badan penyangga pangan yang khusus dan fokus membackup persoalan ketersediaan pangan. Bulog menjadi tangan pemerintah sebagai penyangga pangan, bukan sebagai perusahaan yang cari untung. Karena sebagai perusahaan yang mencari untung, akan diwakili oleh holding pangan.

“Saya berharap, Holding BUMN pangan ini dapat segera terealisasi dalam kondisi dan keadaan ideal baik secara visi, misi dan implementasi. Banyak mata melihat dan berharap, untuk kali ini, jangan sampai rencana ini berantakan. Efektivitas pengelolaan anggaran menjadi kunci sukses realisasi pembentukan BUMN pangan ini,” tutup Nevi Zuairina.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler