JAKARTA - Pengawasan ujian nasional (Unas) tingkat SMP, SMPLB, SMPT, dan MTs tidak melibatkan perguruan tinggi (PT). Ujian tahunan tersebut hanya diawasi guru sekolah dengan sistem pengawasan silang. Sebanyak 419.096 orang pengawas dikerahkan untuk menjaga 209.548 ruangan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, PT merupakan pengawas satuan pendidikan, baik dari swasta maupun negeri. Sekolah yang diawasi tergantung koordinator pengawas yang dipegang rektor. Namun, itu hanya untuk Unas SMA bukan SMP. "Sasarannya karena SMA itu mau kita pakai untuk masuk ke PTN. Kita bangun trust building, teman-teman PT kita ajak mengawasi di situ," ungkapnya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) Unas ke SMPN 19 Jakarta, (23/4).
Meskipun tidak melibatkan PT, Nuh tetap optimis ujian berjalan lancar dan tidak ada pelanggaran. Pengawasan silang dapat meminimalisir kecurangan tersebut. Karena, guru dari daerah A tidak boleh mengawasi sekolah lain yang ada di daerah A juga. Selain itu, setiap guru mata pelajaran yang diujikan tidak boleh berada di lingkungan sekolah, termasuk mengawas.
"Diliburkan lah. Guru itu disuruh masuk saja banyak yang tidak masuk. Ini kok disuruh libur tetap datang ke sekolah," katanya sambil tertawa.
Berdasarkan hasil evaluasi Unas SMA lalu, lanjut Nuh, ada beberapa yang harus diperbaiki. Pertama ketelitian teknis. Masih ditemukan beberapa lokasi (sekolah) yang kekurangan soal, meskipun hal itu dapat diselesaikan. Kedua, akurasi data siswa. Sebab, kekurangan naskah soal maupun lembar jawaban komputer akibat data yang sering berubah.
"Bukan berarti yang tidak cocok 10 ribu atau 20 ribu. Pengawasan harus tanamkan disiplin pengawas," tegas mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tersebut.
Ketiga, lanjut Nuh, untuk menutupi contekan yang paling gampang membuat soal dengan tipe berbeda lebih banyak. Bila perlu hingga 20 tipe. Sehingga soal antar siswa berbeda satu sama lain. "Siapa yang mau nyontoh. Saya sendiri sibuk ngerjain. Kalau soal sama tinggal tanya a b c. Tapi ini soal beda. Tahun depan minimal 10 variabel. Itu untuk SMA. SMP masih menunggu evaluasi," jelas mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkoninfo) tersebut. (cdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal UN Nyaris Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi