PT Timah Setor Dividen Rp 308 Miliar

Jumat, 24 Juni 2011 – 06:16 WIB
JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) meningkatkan belanja modal (capital expenditure/capex) menjadi Rp 1,4 triliun dari rencana awal Rp 1,2 triliun untuk investasi tahun iniSebesar Rp 700 miliar atau separuh dari kebutuhan dana diambil dari pinjaman bank.

"Pendanaan capex tahun ini sebesar Rp1,4 triliun sekitar 50 persen akan diperoleh dari pinjaman dan sisanya dari equity," ujar Direktur Keuangan Timah, Khrisna Syarif, usai RUPS Tahunan di Jakarta, kemarin.

Dana sebesar Rp 1,4 triliun tahun ini rencananya digunakan antara lain untuk pengembangan pabrik tin chemical tahap II sebesar Rp 180 miliar, fasilitas produksi berupa kapal keruk bucket wheel dredge (BWD) Rp 480 miliar, dan kapal hisap Rp 40 miliar.

Untuk eksplorasi area pertambangan baru dialokasikan sebesar Rp 80 miliar, penggantian alat produksi Rp 359 miliar, dan untuk pengembangan teknologi permurnian timah dianggarkan sebesar Rp 115 miliar.

Krishna mengatakan, perseroan saat ini memiliki fasilitas standby loan perbankan yang cukup besar yaitu sekitar Rp3 triliun

BACA JUGA: IHSG Bergerak Mixed

Sebagian besar fasilitas itu berasal dari Bank Mandiri dan Bank of Tokyo Mitsubishi
Sementara kas perseroan hingga Mei 2011 mencapai Rp 600 miliar.

Perseroan masih akan memanfaatkan dana kas yang dimiliki serta pinjaman perbankan untuk pendanaan capex.  Sementara untuk opsi sumber dana lain, seperti right issue atau obligasi tidak akan dilakukan setidaknya hingga tahun depan.

Sekretaris Perusahaan Timah, Abrun Abubakar mengatakan, saat ini perseroan memiliki posisi kas yang kuat untuk kebutuhan pendanaan proyek-proyek yang sedang digarap

BACA JUGA: Telkomsel Target 7 Juta Pelanggan T-Cash

Pada kuartal I/2011, posisi kas dan setara kas perseroan tercatat mencapai Rp 843,27 miliar yang merupakan bagian dari aset lancar senilai Rp 4,28 triliun
Per 31 Maret 2011, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 6,074 triliun dan posisi utangnya sebesar Rp1,52 triliun.

Direktur Utama TINS, Wachid Usman, mengatakan besarnya nilai investasi tersebut seiring dengan rencana perseroan untuk meningkatkan produksi dan penjualan biji timah melalui penambangan offshore

BACA JUGA: IBM Sasar Bisnis Ritel Guna Perkuat Teknologi

Marjin tinggi diperoleh dari penambangan lepas pantai yang membuat perusahaan BUMN itu mengharapkan posisi offshore bisa lebih dari 60 persen dibandingkan penambangan darat (onshore)Produksi offshore dianggap jauh lebih menjanjikan dengan tingkat marjin yang jauh lebih baik dibanding penambangan darat.

Berdasarkan data Desember 2010, cadangan sumber daya mineral perseroan 0,2 kg/m3 berjumlah 1,007 juta tonSementara cadangan timah proven dan probable adalah 373.978 tonTahun  lalu, perseroan menghasilkan produksi  sebanyak 40.413 metrik ton (MT) yang terutama berasal dari daratTahun ini, produksi akan tetap dipertahankan pada level tersebut, yang berasal dari darat dan laut"Sejauh ini kami telah memiliki komitmen sekitar 26 ribu metrikton terhadap pelanggan loyal kami," ungkapnya.

Dari hasil RUPST, kemarin, pemegang saham Timah menyetujui adanya pembagian dividen tunai sebesar Rp 473,97 miliar atau Rp 94,17 per lembar sahamNilai dividen tersebut setara 50 persen laba bersih 2010 yang mencapai Rp 947,94 miliarDari dividen tunai tersebut sebanyak Rp 308,08 miliar dibagikan kepada negara dan Rp 165,89 miliar kepada publik(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IIMS 2011 Dihadiri 32 APM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler