PT Widodo Makmur Perkasa Tawarkan Saham Hingga 25 Persen

Minggu, 31 Oktober 2021 – 00:04 WIB
PT Widodo Makmur Unggas (WMU) mendorong lahirnya agropreneur, yang diwujudkan lewat Joglo Tumiyono. Foto dok WMU

jpnn.com, JAKARTA - PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMP) melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham, yang bakal ditawarkan kepada investor domestik dan internasional. 

WMP menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai joint lead underwriters (JLU).

BACA JUGA: Danone Digital Academy 2021 Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan & Lingkungan

Sesuai rencana, penawaran awal (bookbuilding) saham WMP berlangsung pada 27 Oktober-9 November 2021.

Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 18 November 2021.

BACA JUGA: Menko Airlangga: Digitalisasi Bisa jadi Kunci dalam Menurunkan Biaya Logistik

Selanjutnya, penawaran umum akan dilaksanakan pada 22-24 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 November 2021.

Founder & CEO WMP Tumiyana menjelaskan perseroan akan menggunakan sekitar 11,43% dana hasil IPO untuk membiayai pengembangan kerja sama operasi (Joint Operation) export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia.

BACA JUGA: Kagum Melihat Pantai Ngurbloat, Menparekraf Sandiaga Uno Lakukan Hal ini

Perseroan juga mengalokasikan sekitar 19,05% untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua.

Selain itu, sekitar 19,05% akan dipakai untuk penyertaan modal ke anak perusahaan, sekitar 17,90% untuk membayar utang bank, dan sisanya 32,57% sebagai modal kerja grup, terutama untuk pembelian bahan baku.

“Harapan kami bahwa dengan terlaksananya proses IPO ini dapat membawa pertumbuhan yang lebih kuat dari seluruh anak usaha atau lini bisnis yang berada di bawah naungan WMP. Pertumbuhan terutama akan didorong dari pengembangan atau ekspansi fasilitas produksi serta perluasan jaringan distribusi produk Grup," ucap Tumiyana.

WMUU telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Februari 2021. WMUU mengadopsi model bisnis unggas yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

Selain peternakan, perseroan melakukan kegiatan penetasan, commercial farms, pabrik pakan, hingga rumah potong Hewan Unggas (RPHU).

“Hasil dari IPO ini akan menambah Capex yang telah kami tetapkan dalam rencana pengembangan WMP dan seluruh lini bisnisnya pada beberapa tahun mendatang,” jelas Tumiyana.

Selain melakukan ekspansi fasilitas produksi, salah satu strategi besar WMP dalam mendorong pertumbuhannya adalah dengan penerapan energi terbarukan pada fasilitas produksinya, serta pengembangan fasilitas peternakan serta pertanian terintegrasi yang akan menghadirkan cost efficiency bagi perseroan.

“Kami yakin IPO akan memungkinkan perseroan untuk memberikan lebih banyak manfaat kepada masyarakat yang merupakan mitra maupun pelanggan kami sembari memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Melalui IPO ini, kami berharap WMP akan mencapai kinerja pertumbuhan yang menarik dalam waktu dekat," tutur dia.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler