PTBA Bagikan Dividen Rp 611 Miliar

Jumat, 15 April 2016 – 13:12 WIB
Ilustrasi. FOTO: JAWA POS GROUP

jpnn.com - JAKARTA – PT Bukit Asam (Persero) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2015, kemarin. Dalam rapat yang dipimpin Komisaris Utama Agus Suhartono itu, disepakati beberapa hal. Seperti pembagian dividen tunai, optmisime menghadapi pasar 2016, sampai pergantian direksi.

Sekretaris Perusahaan Joko Pramono mengatakan, untuk dividen tunai akan dibagikan sebesar Rp 611 miliar. Itu berarti, setiap saham PTBA akan diberikan dividen Rp 289,73. Menurutnya, dividen tunai yang dibagikan itu merupakan 30 persen dari total laba bersih perseroan yang mencapai Rp 2,04 triliun.

BACA JUGA: Pemerintah Belum Tentukan Sikap, Dua BUMN ini Siap Maju

’’Laba bersih 2015 lebih tinggi 9,30 persen dibanding 2014 sebesar Rp 1,86 triliun,’’ ujarnya. Meningkatnya laba, juga membuat PTBA optimistis dengan kinerja di tahun ini meski harga batubara masih berada di level bawah sejak 2012. Joko juga membuka beberapa fakta lain soal kinerja perseroan.

Misalnya, volume produksi yang naik 18 persen menjadi 19,28 juta ton dibanding 2014 sebanyak 16,37 juta ton. Untuk volume penjualan, PTBA berhasil mencapai 19,10 juta ton atau naik 6 persen dibanding penjualan 2014 sebesar 17,96 juta ton.

BACA JUGA: Mobil Murah jadi Pilihan, Ini yang Laris

Di tahun ini, perseroan menargetkan bisa melakukan penjualan batubara sampai 29,17 juta ton. Jumlah itu setara dengan 51 persen lebih banyak dibanding 2015. Sedangkan rencana produksi dan pembelian, menembus 28,32 juta ton. ’’Di triwulan III, penjualan sudah mencapai 5,23 juta ton,’’ ungkapnya.

Meski demikian, PTBA tidak menutup mata kalau penurunan harga batubara membuat bisnis itu menjadi tidak seperti dulu. Oleh sebab itu, perseroan menyiapkan beberapa langkah strategis agar tidak terlalu kena imbas. Salah satunya, melakukan efisiensi di berbagai lini berupa optimasi sistem penambangan.

BACA JUGA: Ekonomi Lesu, Mobil Murah Berjaya

“Untuk elektrifikasi peralatan tambang, kami menggunakan tenaga listrik milik sendiri,’’ jelasnya. Selain itu, PTBA juga melakukan akuisisi perusahaan jasa penambangan untuk meningkatkan volume swakelola bagi operasional penambangan. Lantas, memprioritaskan ekspor untuk batubara kalori tinggi melalui market brandingserta mencari pasar baru ke Bangladesh dan Pakistan.

Terkait efisiensi, sepanjang 2015 perseroan telah berhasil menekan biaya produksi sebesar 10 persen atau menjadi Rp 356.866 per ton. Angka produksi itu berhasil ditekan Rp 37.918 dari sebelumnya Rp 394.784 per ton. Keberhasilan lainnya, PTBA bisa mengendalikan harga jual.

Joko menjelaskan, saat Harga Indeks Batubara (HIB) global 2015 turun 29 persen, PTBA mengendalikannya dengan harga rata-rata tertimbang Rp 718.992 per ton. ’’Itu, hampir sama dibanding harga rata-rata tertimbang tahun sebelumnya sebesar Rp 723,635 per ton,’’ jelasnya.

Selain itu, dalam RUPS juga disepakati adanya penggantian jajaran direksi PTBA. Mantan Dirut Bank Muamalat Arviyan Arifin disepakati menjadi direktur utama menggantikan Milawarman. Dia ditemani luma direktur lain yaitu Anung Dri Prasetya, Achmad Sudarto, Arie Prabowo Ariotedjo, Joko Pramono dan Suryo Eko Hadianto. (dim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geber Pariwisata dengan Siapkan 10 "Bali Baru"


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler