”Volme penjualan diperkirakan meningkat 39 persen menjadi 18,66 juta ton sepanjang 2012 dibanding periode 2011 di level 12,89 juta ton,” tutur Milawarma, Direktur Utama PTB, di Jakarta.
Produksi batubara dari tambang sendiri diprediksi naik 27 persen menjadi 17,4 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebanyak 12,89 juta ton. Pertumbuhan itu sejalan dengan komitmen PT KAI untuk angkutan batubara sepanjang 2012 sebesar 15,60 juta ton. Rinciannya adalah 12,90 juta ton ke pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung dan 2,70 juta ton ke dermarga Kertapati, Palembang.
Sayangnya, perseroan tidak mau menyebut target laba bersih perseroan sepanjang 2012. Padahal manajemen mencatat pertumbuhan laba bersih 2011 sebesar Rp 3,085 triliun alias meningkat 54,25 persen disbanding periode 2010 di level Rp 2 triliun. Lonjakan itu ditopang kenaikan volume penjualan batubara, kenaikan harga pasar dan efisiensi yang dilakukan perseroan.
Selama 2011 volume penjualan mengalami kenaikan sebesar 4 persen atau menjadi 13,5 juta ton disbanding volume penjualan tahun sebelumnya di kisaran 13 juta ton. Nah, dari jumlah tersebut 65 persen merupakan penjualan domestik dan sisanya 35 persen ekspor. Total penjualan itu merupakan gabungan dari hasil produksi dan pembelian batubara dari pihak ketiga sebesar 13,8 juta ton, produksi perseroan dan anak usaha sebesar 12,95 juta ton serta pembelian batubara dari pihak ketiga sebesar 0,9 juta ton.
Sementara pendapatan perseroan selama 2011 tercatat sebesar Rp 10,58 triliun. Hal itu berarti mengalami peningkatan 34 persen dibanding pendapatan edisi 2010 sebesar Rp 7,91 triliun. "Untuk laba bersih kami perkirakan tumbuh lebih dari 20 persen," elak Milawarma. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Naik, Bulog Siap OP
Redaktur : Tim Redaksi