"Perusahaan menargetkan total penjualan Bukit Asam tahun ini sebesar 18,7 juta ton dimana 65 persen akan dialokasikan untuk kebutuhan domestik terutama ke tiga PLTU yakni Suralaya, Bukit Asam, dan Tarahan," kata Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Hananto Budi Laksono di Jakarta.
Dia menjelaskan sepanjang tahun lalu, Bukit Asam telah memasok 6,1 juta ton batu bara ke PLTU Suralaya dengan harga jual Rp 815 ribu per ton, serta kontrak penjualan dengan PLN untuk memasok 725 ribu ton untuk PLTU Bukit Asam dan 513 ribu ton untuk PLTU Tarahan.
Menurut Hananto, target penjualan tahun ini meningkat tajam akibat stok produksi tahun lalu yang jumlahnya masih besar. Bukit Asam akan mendorong kesepakatan peningkatan pasokan batu bara dengan Indonesia Power dan PLN. “Selain itu, kami juga sedang membangun PLTU untuk keperluan sendiri,” katanya. Proyek pembangunan PLTU sebagai infrastruktur produksi diharapkan mampu mendukung kinerja operasional Bukit Asam. Perusahaan BUMN itu akan memanfaatkan stok batu bara berkualitas rendah atau kurang dari 4 ribu kcal/kg.
Hananto menjelaskan Bukit Asam telah mengagendakan sejumlah pembangunan PLTU mulut tambang seperti di pelabuhan Tarahan, Lampung, Banjarsari, dan Tanjung Enim. Pembangunan PLTU di pelabuhan Tarahan berkapasitas 3 x 10 megawatt bahkan nyaris rampung dan siap beroperasi bulan depan.
Selain itu, PLTU mulut tambang di pelabuhan Lampung berkapasitas 2 x 8 megawatt sedang dalam proses konstruksi. PLTU dengan kapasitas pasokan listrik lebih besar yakni 2 x 110 megawatt dan 2 x 620 megawatt akan dibangun di mulut tambang Banjarsari dan Tanjung Enim. “Kedua PLTU tersebut akan siap beroperasi pada 2014 mendatang dan diharapkan mendukung peningkatan produksi PTBA.” jelasnya.
Pengembangan sejumlah PLTU tambahan berpotensi meningkatkan produksi batu bara serta berkorelasi mendongkrak pendapatan. Kinerja produksi akan diuntungkan dengan kehadiran pembangkit listrik yang berada di mulut tambang tanpa perlu menambah sarana transportasi sebagai distribusi utama. Bukit Asam akan menyiapkan pasokan batu bara berkalori rendah hingga 5,4 juta ton per tahun guna mengakomodasi kebutuhan PLTU tersebut. Seluruh kebutuhan batu bara bagi PLTU akan dipasok sendiri guna mereduksi beban operasional. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Porsi DBH Migas Tanpa Dasar Kajian Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi