jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut aktivitas di madrasah akan menggunakan metode pembelajaran tatap muka (PTM) dengan pengawasan ketat dan memprioritaskan kesehatan anak.
"Secara umum, pemerintah tetap melanjutkan kebijakan PTM," kata Yaqut kepada awak media, Rabu (2/2).
BACA JUGA: Menag Yaqut Optimistis Gus Yahya Mampu Melanjutkan Kiprah NU
Mantan Ketua GP Ansor itu menyebut PTM di madrasah juga menyesuaikan Surat Edaran tentang Penyesuaian Penyelenggaraan Pembelajaran di Madrasah Dalam Mengantisipasi Penyebaran Varian Omicron Covid-19.
Edaran itu diterbitkan sebagai pedoman bagi pemangku kebijakan dalam rangka pelaksanaaan pembelajaran di madrasah.
BACA JUGA: Simak, Seruan Menag Yaqut Jelang Tahun Baru Imlek 2573
"Surat Edaran ini juga bertujuan mendorong penyelenggara pembelajaran di madrasah melakukan prinsip kehati-hatian pada penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19," beber Yaqut.
Namun, kata dia, Kemenag juga memberikan kewenangan kepada kepala madrasah menentukan opsi skema pembelajaran dalam mengantisipasi penyebaran varian Omicron.
BACA JUGA: Kasus Omicron Meningkat, Menag Yaqut Ingatkan Hal Ini ke Umat Konghucu
Misalnya, madrasah bisa menetapkan penyelenggaraan pembelajaran dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Namun, kepala madrasah terlebih dahulu berkonsultasi atau pemberitahuan kepada Kanwil Kemenag setempat ketika menentukan opsi skema pembelajaran.
"Jadi, kepala madrasah, baik RA, MI, MTs maupun MA/MAK diberi kewenangan melakukan kebijakan pengamanan untuk menjalankan prinsip kesehatan dan keselamatan bagi seluruh warga madrasah dalam merespons penyebaran Covid-19 di wilayah sekitar madrasah," beber Yaqut.(ast/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Aristo Setiawan