jpnn.com, JAKARTA - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN Cipinang Melayu 08 Pagi Jakarta disambut sukacita warga sekolah.
Tidak hanya para pendidik, siswa, dan orang tua juga sangat antusias.
BACA JUGA: Ganjar Minta Orang Tua terlibat Dalam Pelaksanaan PTM Terbatas
Menurut Kepala SDN Cipinang Melayu 08 Pagi Neni Suryani dari daftar isian persetujuan PTM terbatas, sekitar 90 persen lebih orang tua murid memberikan persetujuan.
"Saya baru dua hari ini menjabat kepsek SDN Cipinang Melayu 08 Pagi. Namun dari yang saya lihat, seluruh siswa merasa senang karena itu guru juga makin bersemangat," kata Neni kepada JPNN.com, Kamis (2/9).
BACA JUGA: Masih Sedikit Wali Murid Memberi Izin, PTM di Surabaya Belum Bisa Terlaksana
Neni mengatakan dengan jumlah siswa 309 anak, SDN Cipinang Melayu 08 Pagi memberlakukan PTM terbatas selama tiga hari mulai Senin, Rabu, Jumat.
Sedangkan Selasa, Kamis, dan Sabtu dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
BACA JUGA: Kemendikbudristek: Asesmen Nasional 2021 Hanya di Daerah yang Gelar PTM Terbatas
Neni menjelaskan siswa kelas I, II, dan III mendapatkan jatah belajar dua jam setiap pertemuan. Kelas IV, V, VI jatahnya tiga jam.
Mengingat jumlah siswa SDN Cipinang Melayu 08 Pagi cukup banyak, mereka dibagi 50 persen belajar pukul 07.00 sampai 09.00. Sisanya belajar pukul 10.00 sampai 12.00.
"Sebelum shift kedua masuk, dilakukan penyemprotan disinfektan setelah siswa shift satu pulang," terang Neni.
Aturan lain yang diberlakukan sekolah, setiap siswa diimbau untuk diantar jemput orang tua. Ini untuk mencegah siswa jalan-jalan selepas pulang sekolah.
"Rata-rata siswa diantar jemput orangtuanya. Mereka hanya sampai di gerbang. Kemudian guru yang membawa anaknya masuk kelas," tuturnya.
Kepsek Neni Suryani menambahkan PTM terbatas bisa berjalan bagus karena ada dukungan orang tua.
Orang tua yang memang menginginkan anaknya belajar di sekolah, turut membantu para guru menjaga putra-putrinya agar terhindar dari penyebaran Covid-19. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Mesya Mohamad