PTPN Dinilai Mampu Menjaga Stabilitas Pangan

Jumat, 07 Juni 2024 – 03:11 WIB
Panen perdana tebu di Kebun Rojopolo HGU Lumajang. Foto dok PTPN III

jpnn.com, LUMAJANG - Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, optimistis PTPN Group mampu berkontribusi secara aktif dalam merealisasikan target pemerintah untuk menjaga stabilitas pangan nasional.

Hal itu, disampaikan Nely saat melakukan rangkaian kunjungan kerja ke kebun kopi Kalisat Jampit, Bondowoso, Jawa Timur, milik Regional 5 PTPN I, dan kebun tebu Rojopolo milik Regional 4 PTPN I di Lumajang, Jawa Timur, pada 1-2 Juni 2024.

BACA JUGA: 2 Mantan Pejabat Ditetapkan Tersangka, PTPN Group Berkomitmen Berantas Korupsi

Kunjungan kerja yang dilakukan jajaran Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III bertujuan untuk memonitor peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui program operational excellence.

Nawal juga berpesan kepada tim manajemen kebun Regional 4 PTPN I untuk tetap mengupayakan yang terbaik dalam menghadapi setiap tantangan operasional ke depan.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Bagikan 500 Paket Alat Tulis Hingga Hadirkan Perpustakaan Keliling di Maratua

“Besar harapan kami, dari best management yang ditempatkan di sini untuk senantiasa keep up the good work. Tantangan ke depan masih ada, variasinya masih banyak. Tapi saya optimis, kalau sudah mampu melalui yang sebelumnya, harusnya ke depan dapat jauh lebih cepat dan lebih baik,” imbuhnya.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan jika tahun ini produktivitas 7-8 ton gula per hektare dapat tercapai di 16 ribu hektare di kebun tebu milik sendiri, maka akan ada peningkatan target untuk tahun berikutnya.

BACA JUGA: Bangun Infrastruktur Berkelanjutan di IKN, Pemerintah Bakal Pasok Green Cement dari SIG

“Pemerintah telah memberikan kepercayaan kepada PTPN sebagai backbone untuk swasembada gula nasional. Tetapi bukan hanya fokus pada peningkatan produktivitas di kebun tebu milik kita saja, tapi juga perlu bersama-sama petani membangun ekosistem kolaborasi yang saling asah, asih, dan asuh. Sehingga, petani juga bisa meningkatkan produktivitas tebunya minimal 8 ton gula per hektare,” tutur Ghani.

Direktur Utama PTPN I (SupportingCo) Teddy Y. Danas, yang juga hadir dalam kunjungan kerja di kebun kopi Kalisat Jampit, menyampaikan pembibitan kopi adalah upaya PTPN I untuk memaksimalkan produktivitas.

“Kami berharap agar hasil dari bibit kopi ini dapat menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi sesuai dengan permintaan pasar hingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kopi,” ucapnya.

Sementara itu, Region Head Regional 4 PTPN I, Subagiyo, memaparkan beberapa langkah strategis dalam rangka mencapai target program 8 ton gula per hektar (P8T).

Untuk mencapai target P8T dan mendukung swasembada gula nasional, pihaknya menerjemahkannya dengan upaya pencapaian target produktivitas tebu 100 ton per hektar.

“Untuk itu, sejumlah langkah strategis pun terus kami upayakan, salah satunya melalui penerapan agroinput tepat waktu serta perbaikan water management system,” terangnya.

Untuk diketahui, berdasarkan Peraturan Presiden No.40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati, PTPN Group berkomitmen kuat untuk merealisasikan target tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah terus memperbaiki drainase, meningkatkan kualitas pengairan, dan melakukan masa tebang pada tingkat kemasakan yang optimal.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler