IHSG Diprediksi Disandera Sentimen Negatif

Selasa, 07 Juni 2011 – 07:47 WIB

JAKARTA - Kans indeks harga saham gabungan IHSG) bangkit dari keterpurukan sangat terbatasSejumlah sentimen negatif diprediksi bakal lebih dominan mewarnai pengembaraan indeks sepanjang perdagangan hari ini

BACA JUGA: XL Fokus Layanan Jabodetabek



Itu terjadi menyusul menumpuknya kekhawatiran investor atas perkembangan market regional yang belum menentu
"Indeks akan bergerak terbatas dengan kecenderungan koreksi," ungkap Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Senin (6/6)

BACA JUGA: Tsunami Berimbas pada Produksi Cat Otomotif



Kecemasan pelaku pasar itu terepleksi dan sekaligus melanjutkan edisi sebelumnya
Di mana pada perdagangan sebelumnya indeks tertekan setelah tidak adanya kepastian rencana boilout Yunani

BACA JUGA: Dealer Mobil Mulai Kurangi Diskon

Kondisi itu diperparah dengan data ekonomi makro Amerika Serikat (AS) yang masih belum menunjukkan perbaikan"Kondisi-kondisi ini yang menahan investor dan lebih selektif masuk market," imbuh Purwoko.

Sementara dari dataran internal juga menyimpan teka-teki soal rencana kenaikan BBMPemerintah dalam hal ini belum mengambil kebijakan apapun terkait BBM sejalan dengan terus melambungnya harga minyak duniaPemerintah mengambil langkah konservatif karena takut mengganggu anggaran kala mengambil keputusan dengan mengabaikan perkembangan minyak mentah dunia"Ini juga ditunggu-tunggu pelaku pasar," tukasnya.

Karena itu sebut Purwoko, indeks hari ini akan bergerak merambat dengan support dan resistence dikisaran 3804-3850Sejumlah saham yang laik dikoleksi antara lain Indo Tambangraya Megah (ITMG), Adaro Energy (ADRO), Charoen Phokpan (CPIN) dan, Bank Mandiri (BMRI)"Saya rasa indeks belum bisa keluar dari tekananDan, secara teknikal indeks akan bergerak mixed," tambah Jeff Tan, analis Sinarmas Sekuritas, ketika dihubungi terpisah

Jeff Tan menambahkan pelaku pasar akan sangat hati-hati masuk pasarPerkembangan terkini dari market regional belum mengembirakanKarena itu, investor akan cenderung menahan dari dan menunggu setiap informasi yang berkembangInvestor akan tetap memelototi saham-saham bluechip macam Astra International (ASII), PT Bukit Asam (PTBA), Bumi Resources (BUMI) dan, Gudang Garam (GGRM)Dan, indeks akan menjelajah level support 3821 dan resistence 3845

Mengakhiri perdagangan Senin (6/6), Indeks melemah tipis 9,819 poin (0,26 persen) ke level 3.834,201Sementara Indeks LQ45 ditutup turun 2,798 poin (0,41 persen) ke level 681,706Perdagangan relatif sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 88.861 kali pada volume 5,205 miliar lembar saham senilai Rp 3,405 triliunSebanyak 91 saham naik, 135 saham turun, dan 107 saham stagnanTransaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 251,11 miliar di pasar negosiasi dan pasar reguler.

Sementara bursa-bursa di regional lainnya, seperti bursa China, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan dan New Zealand hari tidak berdagang karena masih menyambut hari libur nasionalBerikut situasi dan kondisi bursa-bursa Asia: Indeks Nikkei 225 anjlok 111,86 poin (1,18 persen) ke level 9.380,35Indeks Straits Times melemah 34,13 poin (1,08 persen) ke level 3.111,54. 

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 10.000 ke Rp 340.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 800 ke Rp 45.400, Fastfood (FAST) naik Rp 500 ke Rp 10.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 400 ke Rp 47.100

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Lionmesh (LMSH) turun Rp 400 ke Rp 5.200, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 300 ke Rp 16.600, Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 23.600, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 250 ke Rp 22.750(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asing Ancang-ancang Caplok MBTO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler