PTSI: Pemindahan Dosen Harus Ada Izin

JAKARTA - Ketua Umum Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BP PTSI), Thomas Suyatno, membantah adanya dugaan pinjam-meminjam dosen demi memenuhi kuota dan kriteria dalam penilaian akreditasi, seperti yang diungkapkan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) beberapa waktu lalu.

"Tidak benar jika dosen-dosen di PTS bisa dipinjam sana-sini seenaknyaSemuanya harus ada izin, bahkan diketahui oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas)," ungkap Suyatno kepada JPNN, di Jakarta, Rabu (10/11).

Suyatno menjelaskan, status dosen atau tenaga pendidik di PTS, semuanya berdasarkan kontrak dan diketahui serta disetujui oleh Kemdiknas

BACA JUGA: Kemdiknas Ingin Soal UN 2011 Tetap Dicetak PTN

Sehingga katanya, sangat tidak dimungkinkan jika para dosen itu bisa memiliki status dosen tetap di beberapa universitas atau perguruan tinggi.

"Misalnya, saya menjadi guru besar di Universitas ALalu, apakah saya juga bisa diakui di Universitas B? Tidak bisa! Kalaupun ada dosen yang mengajar di universitas lain, tentunya juga harus ada permintaan resmi terhadap universitas asalnya, serta melalui prosedur dan aturan yang berlaku," ungkapnya.

Diakui Suyatno, akreditasi memang sudah menjadi tuntutan dalam menghadapi peningkatan mutu pendidikan secara global

BACA JUGA: Indonesia Terancam Krisis Insinyur

Apalagi ke depannya, perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, harus terus meningkatkan akreditasinya - bahkan harus menuju standar internasional"(Tapi) kembali ditegaskan, dalam memperoleh akreditasinya, harus dengan cara yang benar dan sesuai aturan," katanya.

Lebih jauh Suyatno mengungkapkan, saat ini pun masih ada beberapa PTS yang belum memenuhi kuota dosen tetap dan memperoleh nilai akedirasi rendah

BACA JUGA: Pemprov Didesak Tangani Distribusi Guru

Menurutnya, hal itu masih bisa dikatakan wajar, mengingat standar pendidikan di masing-masing daerah di Indonesia berbeda.

"Jika memang begitu, ya, wajar sajaTetapi dapat dipastikan bahwa PTS tersebut akan terus menuju perbaikan kualitas," ujar Suyatno lagi(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peminat FKIP Tinggi, Sarana Belum Siap