jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut peristiwa penyerangan yang mengakibatkan empat prajurit TNI Angkatan Darat tewas merupakan duka seluruh bangsa Indonesia.
Untuk itu, dia meminta pemerintah dan aparat keamanan mengusut tuntas insiden penyerangan Pos Koramil Kisor di Kampung Kisor, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9) kemarin.
BACA JUGA: Berbahaya Kalau Indonesia Sampai Melakukan Hal ini
Puan Maharani juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga empat anggota TNI yang gugur dalam tugas dalam insiden tersebut.
"Ini duka bagi seluruh bangsa Indonesia, saya ikut berbelasungkawa mendalam untuk keluarga para prajurit TNI yang gugur saat bertugas di Distrik Aifat," ujar Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/9).
BACA JUGA: 4 Prajurit TNI Tewas, 1 Orang Hilang Diserang Sekelompok OTK
Puan meminta pengusutan dan penanganan insiden tersebut mencakup pula identifikasi persoalan dan pencegahan yang menyeluruh.
Agar kejadian serupa tidak terulang kembali apalagi sampai meluas.
BACA JUGA: Jenazah 4 Prajurit TNI Korban Pembunuhan Dievakuasi
Dia memandang perlu upaya pencegahan agar jangan sampai rakyat dan prajurit-prajurit terus menjadi korban sehingga istri dan anak-anak harus kehilangan suami dan ayah.
Keamanan dan stabilitas di Papua dan Papua Barat, kata Puan, harus terus menjadi prioritas.
Apalagi sebentar lagi ada hajatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
"Tanpa hajatan itu sekalipun, pembangunan yang merata hanya akan bisa terwujud dan dinikmati manfaatnya oleh rakyat bila stabilitas dan keamanan lebih dahulu terjadi," katanya.
Puan meminta aparat keamanan dan aparatur pemerintahan harus mampu merangkul rakyat untuk bersama-sama menciptakan keamanan dan kedamaian, khususnya di Bumi Cenderawasih.
Sebelumnya, empat prajurit gugur di Distrik Aifat pada hari Kamis (2/9).
Masing-masing Komandan Pos Koramil Kisor Letnan Satu CHB Dirman, Sersan Dua Ambrosius Yudiman, Praka Mohammad Dirhamsyah, dan Pratu Zul Ansari Anwar.
Selain empat prajurit TNI yang gugur, dua prajurit lain juga mengalami luka berat dalam serangan tersebut, yaitu Sersan Satu Juliano dan Prajurit Satu Ikbal.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang