Puan Maharani Tutup Forum P20, Parlemen Dunia Berkomitmen Atasi Persoalan Global

Jumat, 07 Oktober 2022 – 16:23 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menutup agenda P20 Summit di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani resmi menutup perhelatan pertemuan Ketua Parlemen negara-negara G20 atau the 8th G20 Parliamentary Speaker's Summit pada Jumat (7/10). 

Perhelatan yang digelar selama dua hari tersebut sukses menghasilkan suatu babak baru dalam mengatasi berbagai permasalahan global melalui penguatan multilateralisme. 

BACA JUGA: BKSAP DPR: Anggota Parlemen Integrasikan Pendekatan HAM untuk Atasi Perubahan Iklim

Sesuai tema yang diusung yaitu Stronger Parliament for Sustainable Recovery, para pemimpin parlemen negara anggota G20 sepakat untuk terus meningkatkan peran parlemen pada tataran global.

Selama dua hari diskusi, para pemimpin parlemen membahas isu-isu prioritas, mulai pembangunan berkelanjutan, green economy, ketahanan pangan dan energi, tantangan ekonomi, hingga kesetaraan gender.

BACA JUGA: Bertemu Ketua DPR Inggris Raya, Gus Muhaimin: Beliau Mengagumi Kebhinekaan Indonesia

Ketua DPR RI Puan Maharani yang menjadi ketua pada setiap sesi diskusi mengatakan para parlemen dunia sepakat penguatan peran parlemen merupakan solusi dalam menghadapi situasi global yang sulit.

P20 Summit menghasilkan delapan outcome document berupa Chair's Summary yang menggarisbawahi beberapa hal.

BACA JUGA: Puan Maharani Bicara Tentang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan di Forum P20

Pertama, multilateralisme merupakan kanal paling efektif untuk mengatasi ragam tantangan global bersama.

kedua, perang dan konflik bersenjata merupakan ancaman atas keamanan dan tatanan global serta membawa dampak negatif terhadap ketahanan pangan, ketahanan energi, dan perekonomian global.

Ketiga, mendesak negara-negara G20 untuk melipatgandakan upaya dalam mengatasi perbedaan, mempromosikan perdamaian, dan memperkuat pemulihan ekonomi.

Keempat, perlunya sarana pembiayaan yang efektif dan inovatif, termasuk keuangan campuran, untuk membantu mempersempit kesenjangan keuangan SDG.

Kelima, perlunya ekonomi digital yang inklusif, terbuka, adil, dan tidak diskriminatif dan memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan penanganan perubahan iklim.

Keenam, pentingnya realisasi komitmen negara-negara maju untuk segera memenuhi target USD 100 miliar/tahun hingga 2025 serta komitmen untuk transfer teknologi ke negara-negara berkembang.

Ketujuh, urgensi kesetaraan gender yang dapat mewujudkan kemakmuran yang lebih besar dan pembangunan berkelanjutan untuk semua.

Kedelapan, parlemen yang kuat adalah kunci bagi demokrasi yang kuat dan untuk memastikan bahwa kesejahteraan dan kesejahteraan warga negara berada di pusat pembuatan kebijakan dan legislasi.

Poin-poin yang tertuang dalam outcome document merupakan wujud komitmen bersama para pemimpin parlemen negara-negara G20, yang akan menjadi masukan bagi pemerintah RI khususnya dalam KTT G20 yang akan dilaksanakan pada bulan November tahun ini di Bali.

Ketua DPR RI juga menegaskan outcome document tersebut menjadi rujukan bagi parlemen negara-negara G20 dalam menyusun legislasi sekaligus menjadi referensi bagi pelaksanaan pertemuan P20 berikutnya yang akan diketuai parlemen India. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler