JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan hasil produksi batubara sebanyak 55,82 juta ton kepada PT PLN (Persero)Menanggapi rencana ini, PLN merasa puas karena jumlah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan PLTU miliknya
BACA JUGA: BUMN Siap Akuisisi Bukopin
Direktur Energi Primer PLN, Nur Pamudji mengatakan dari total alokasi tersebut, PLN berencana mengalokasikan 32,5 juta ton untuk PLTU yang sudah eksisting, dan sisanya untuk PLTU yang masuk dalam proyek 10 ribu MW tahap I. "Tahun ini kebutuhan batubara PLN mencapai 38 juta ton," tambahnya di Jakarta.Di tahun ini, pemerintah menargetkan produksi batubara pada tahun 2011 mencapai 326,65 juta ton atau naik 24,45 persen dari produksi tahun ini 262,48 juta ton
Hal ini tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 2360 K/30/MEM/2010 yang ditandatangani Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh pada tanggal 31 Agustus 2010
BACA JUGA: Bidik UKM Karawang, Aset BTN Tumbuh 25,14 Persen
Dalam salinan itu disebutkan, pemerintah memperkirakan produksi batubara tersebut berasal dari 53 badan usaha pertambangan batubara, yang terdiri dari 42 perusahaan pemegang perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara (PKP2B), satu perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) dan sepuluh perusahaan pemegang kuasa pertambangan (KP) atau izin usaha pertambangan (IUP) batubara"Persentase minimal penjualan batubara tahun 2011 oleh badan usaha pertambangan batubara untuk kepentingan dalam negeri adalah sebesar 24,17 persen," jelas salinan Kepmen itu.
Dari total alokasi batubara untuk domestik tersebut sebesar 70,69 persen (55,82 juta ton) diberikan untuk pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN, sementara sebesar 8,97 juta ton untuk kebutuhan PLTU milik kontraktor listrik independent power producer (IPP) sebanyak 8,97 juta ton (11,36 persen), PLTU milik PT Freeport Indonesia sebanyak 830 ribu ton (1,05 persen), PLTU milik PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) sekitar 470 ribu ton (0,6 persen), dan PLTU yang dioperasikan PT Pusaka Jaya Palu Power sebanyak 190 ribu ton (0,24 persen)
BACA JUGA: Menhut Tegur Freeport
Sedangkan untuk kebutuhan metalurgi PT INCO Tbk mendapat alokasi 140 ribu ton (0,18 persen) dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk sekitar 200 ribu ton (0,25 persen).Sementara untuk pengoperasian pabrik semen akan mendapatkan jatah pupul 8,86 juta ton (11,22 persen), pabrik pupuk sebesar 920 ribu ton (1,16persen) pabrik pulp sekitar 600 juta ton (0,76 persen) serta untuk pabrik tekstil, dan produk tekstil sebanyak 1,97 juta ton (2,49 persen)(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Kaji SKBDN (L/C Lokal)
Redaktur : Tim Redaksi