Puasa, Pegadaian Siapkan Rp 10 T

Omzet Naik 30 Persen

Selasa, 31 Juli 2012 – 06:24 WIB

JAKARTA - Pegadaian masih menjadi favorit masyarakat yang ingin mendapatkan dana cepat. Bulan Puasa hingga menjelang Lebaran pun menjadi masa panen bagi BUMN yang mengusung tagline "Mengatasai Masalah Tanpa Masalah" tersebut.

Direktur Utama PT Pegadaian Suwhono mengatakan, pada momen Puasa hingga Lebaran, omzet Pegadaian biasanya naik hingga 30 persen dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. ""Untuk Puasa kali ini, kami siapkan dana Rp 10 triliun,"" ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (30/7).

Menurut Suwhono, pada bulan-bulan biasa, omzet Pegadaian di kisaran Rp 7 - 8 triliun. Itu pun tergantung dengan tren. Misalnya, saat awal tahun, tren pinjaman cukup tinggi. Lalu, memasuki April - Mei cenderung turun. ""Mulai Juni, biasanya tren naik lagi dan nanti turun di akhir tahun,"" katanya.

Suwhono menyebut, kenaikan penyaluran pinjaman pada Juni terkait dengan adanya tahun ajaran baru sekolah, sehingga kebutuhan biaya sekolah meningkat. ""Biasanya, para orang tua yang menggadaikan barang-barang berharga untuk biaya sekolah anak,"" ucapnya.

Nah, tahun ini, momen tahun ajaran baru sekolah beriringan dengan momen Puasa yang sudah dimulai sejak pertengahan Juli. ""Jadi tren kenaikan omzet pada Juni, berlanjut pada Juli hingga menjelang Lebaran nanti,"" katanya.

Menurut Suwhono, karakter nasabah pada momen Puasa, mayoritas adalah para pedagang atau pelaku usaha mikro yang bergerak di bidang produksi atau perdagangan garmen/tekstil dan  makanan ringan. ""Saat Puasa, omzet mereka kan naik, sehingga butuh tambahan dana untuk modal,"" ucapnya.

Yang menarik, lanjut dia, naiknya omzet saat Puasa hanya berlangsung singkat. Sebab, menjelang Lebaran, barang-barang yang digadai sudah ditebus oleh nasabah. ""Biasanya kan berupa perhiasan. Jadi, ditebus lagi untuk dipakai saat Lebaran,"" ujarnya.

Sementara itu, terkait kinerja Perseroan, Suwhono mengatakan jika sepanjang semester I 2012, Pegadaian berhasil membukukan laba bersih hingga Rp 929,07 miliar. ""Naik 28 persen dibandingkan pencapaian periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 668,46 miliar,"" katanya.

Suwhono menyebut, lonjakan laba tersebut ditopang oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp 3,84 triliun, naik signifikan dibandingkan semester I 2011 yang sebesar Rp 3,07 triliun. ""Adapun omzet mencapai Rp 49,97 triliun, naik dibanding semester I tahun lalu Rp 36,59 triliun,"" ucapnya. (Owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Raup Laba Rp 8,61 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler