Puasa Pertama, Pasar Tradisional 'Sepi'

Senin, 06 Juni 2016 – 11:02 WIB
Pasar tradisional. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA—Pasar tradisional saat ini tampak lebih lengang di hari pertama puasa. Meski banyak pedagang yang jualan, tapi banyak juga tidak jualan. Mereka memilih berdiam diri di rumah hingga dua hari.

"Iya banyak yang tidak jualan. Lusa sudah jualan lagi," ujar Mas Yatin, pedagang buah di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (6/6).

BACA JUGA: Baca Ini..Semoga Puasa Anda Maksimal

Yatin sengaja menyediakan buah-buahan khusus berbuka puasa seperti tim suri, blewah, melon, semangka, dan pepaya. Hanya saja jumlahnya belum banyak.

"Pemasoknya belum banyak. Biasalah kalau puasa pertama dan kedua masih sepi. Kalau sudah sepekan baru ramai lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Yuk Berkunjung ke Kampung Bangsawan Kesultanan Islam Pertama di Jawa

Masih kurangnya pedagang yang berjualan mendongkrak harga pasar. Blewah ukurah kecil dijual Rp 14 ribu per buah, timun suri Rp 15 ribu, melon ukuran kecil Rp 16 ribu, pepaya california Rp 13 ribu per buah‎.

Sementara bahan utama kolak seperti pisang kepok, mengalami kenaikan hingga 100 persen. Bila sebelum Ramadhan harga per sisirnya Rp 15 ribu kini menjadi Rp 30 ribu. Kalau pintar menawar, pembeli ‎bisa mendapatkan harga Rp 25 ribu per sisir, asalkan membeli dua.

BACA JUGA: Tips Atur Keuangan selama Ramadan

"Ya bagaimana enggak kami mahalin. Ini pisang kepok susah didapat. Kalau enggak jauh-jauh hari pesan ya tidak dapat jatah. Ini juga pisangnya kecil-kecil," ucap Yanto, salah satu pedagang pisang kepok.‎ (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Intinya, Harga Bahan Pokok Sudah Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler