Puisi Menteri Agama untuk Yuyun, Sangat Mengiris Hati

Sabtu, 07 Mei 2016 – 13:14 WIB
Pemerkosa Yuyun. Foto: Jawa Pos Group

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menulis puisi tentang Yuyun yang menjadi korban kekejian 14 pemuda di Lembak, Rejang Lebong, Bengkulu. Puisi yang ditulis Kamis (5/5) diberi judul Nyala Untuk Yuyun. Bagi politikus PPP itu, insiden yang dialami Yuyun adalah tragedi. (fat/jpnn)

Berikut Puisi Menang Lukman Hakim untuk Yuyun:

BACA JUGA: Bandara Kualanamu Bakal Tambah Terminal Haji dan Umrah

Nyala Untuk Yuyun

Tragedi Yuyun adalah puncak gunung es kasus

BACA JUGA: Memprihatikan, Inilah Kondisi Pulau Bekas Pertahanan Pasukan Sekutu

Anak itu jadi korban kekerasan seksual yang mengenaskan

Banyak kasus serupa yang tak terlaporkan luput dari amatan

BACA JUGA: Alhamdulillah...Tersambar Petir Tidak Tewas

Yuyun juga bukan satu-satunya pihak korban

Tanpa mengecilkan kebejatan dan kebiadaban

Para pelaku pun sesungguhnya juga korban

Mereka korban lingkaran setan

Terjerat kriminalitas terbelenggu rantai kemiskinan

 

Pada kasus di Bengkulu yang begitu menghentak

Semua pelaku adalah remaja yang habiskan waktu dengan arak

Anak-anak putus sekolah yang kehilangan akal sehat

Melampiaskan energinya dengan berbuat jahat

Kondisi orang tua dan lingkungan setempat tak kalah kusut

Terhimpit beban hidup yang silang sengkarut

Ditambah pengabaian dan pembiaran elit

Kompleksitas persoalan menjadi begitu komplit

 

Kasus Yuyun makin nyalakan sinyal bahaya yang bikin miris

Remaja putri dibayangi kekerasan seksual teramat sadis

Trauma seumur hidup atau berujung kematian tragis

Remaja putra diintai bahaya pornografi dan miras sarat mudarat

Membuat mereka mati nalar jadi nekat berbuat jahat dan bejat

 

Sinyal bahaya itu harus kita seriusi dengan segala perhatian

Hukum pelaku dengan sanksi berat yang cerminkan keadilan

Perkuat ketahanan keluarga sebagai penjaga kebaikan

Perbanyak aktivitas pendidikan keremajaan

Hindari cara pandang misoginis yang puritan

Tingkatkan kepekaan atas potensi kekerasan anak dan perempuan

 

Selama ini kaum perempuan diposisikan sebagai biang masalah

Perempuan korban kekerasan seksual justru dituding salah

Upaya pencegahan hanya fokus pada satu sisi berat sebelah

Berkutat pada perempuan dilarang mengundang nafsu pria

Ini seperti penggembala yang diminta

Agar dombanya jangan menggoda serigala

 

Padahal dalam kasus Yuyun yang begitu pilu

Korban sama sekali tak hendak mengundang nafsu

Mempersoalkan baju yang ia pakai sungguh amat keliru

Ia dalam perjalanan pulang dari kegiatan mulia mencari ilmu

Rute yang ditempuh pun sudah biasa dia tahu

Ia bukan penyebab tragedi seperti yang dituduhkan itu

 

Maka belajar dari kasus ini

Ada cara lebih adil untuk menekan risiko terjadi

Yaitu dengan massif menanamkan kesadaran diri

Bahwa kapan dan dimana pun anak dan perempuan wajib dilindungi

Juga perlu dicari apa penyebab nafsu syahwat tak terkendali

 

Hingga hilang kewarasan berbuat keji tak manusiawi

Bila ternyata pemicunya adalah miras dan pornografi

Penyalahgunaan dua hal itu harus pula dibasmi

 

Kasus ini sungguh menampar kita semua

Menyadarkan betapa tugas memanusiakan manusia

Menjadi semakin tak sederhana

 

Yuyun sayang

Kamu telah berpulang

Kembali kepadaNya dalam dekapan kasih sayang

 

Kematianmu tak boleh sia-sia

Kita di sini akan terus berjaga

Lentera perlindungan anak dan perempuan harus terus menyala

 

Kamis, 5 Mei 2016,

Lukman Hakim Saifuddin

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang Saan Perintahkan NasDem Cirebon Tancap Gas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler