Puji Ical, Ngabalin Minta Agung dan Priyo Berkaca

Selasa, 02 Desember 2014 – 22:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin menilai musyawarah nasional IX partainya di Nusa Dua, Bali, akan sangat bersejarah jika nantinya berhasil menetapkan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum lagi melalui musyawarah mufakat sehingga tanpa proses voting.  Apalagi, Golkar untuk pertama kali sudah memutuskan berada di luar pemerintahan.

"Kalau bisa bermusyawarah untuk bermufakat tentunya cara paling baik untuk menetapkan ketua umum dan saya harapkan, Aburizal akan terpilih dengan cara ini. Ini akan menjadi sejarah lagi ketika Golkar memilih ketumnya dengan cara dan budaya Indonesia," kata Ngabalin di lokasi Munas Bali, Selasa (2/12).

BACA JUGA: Munas Golkar Matangkan Rancangan Struktur Baru DPP

Ngabalin menuturkan, pemilihan melalui musyawarah mufakat adalah cara yang paling beradab karena mengedepankan nilai-nilai budaya Indonesia. Karena itu, dia berharap tidak ada kader Golkar yang bertindak aneh di arena munas.

Ngabalin juga mengharapkan pihak-pihak yang tidak bisa menerima keputusan munas seperti kelompok Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso untuk berkaca dan merasa malu. Sebab, mereka merupakan elite di Golkar.

BACA JUGA: DPD Minta Jokowi Segera Keluarkan Perppu MD3

"Mereka harusnya malu. Saya baru dua tahun patuh pada konstitusi partai," tandas mantan anggota DPR dari Partai Bulan Bintang itu.

Ngabalin juga memuji Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tanjung. Alasannya, Akbar telah memberikan keteladanan karena saat kalah di Munas Golkar 2004 justru tetap sabar menunggu tanpa melakukan langkah apapun.

BACA JUGA: Ketua Golkar Sulut Minta Agung Dipecat

"Bukan dia (Akbar) tidak bisa melawan atau bukan dia tidak bisa bikin partai baru, tapi kecintaannya pada Golkar menahan dia untuk tidak berbuat langkah-langkah yang melanggar aturan berorganisasi," jelasnya.

Karena itu Ngabalin meminta Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso cs untuk sadar bahwa posisi yang mereka dapatkan dalam pemerintahan lalu adalah karena kemurahan hati Ical sebagai ketum.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Tuding Ada Rekayasa di Munas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler