jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengisi akhir pekan dengan menyambangi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk melihat geliat perekonomian masyarakat. Setelah sebelumnya bertemu penjual sate, kini dia mampir di sebuah lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/9).
Dalam tayangan UNDERCOVER di akun YouTube Bamsoet Channel, ketua MPR ngobrol santai sambil memilih beberapa baju untuk cucunya di rumah. Bamsoet juga membeli sejumlah pakaian dan membagikannya kepada anak-anak yang ditermui di sekitar lokasi itu.
BACA JUGA: Ketua MPR Angkat Bicara soal Pasukan Khusus BIN yang Bikin Heboh
"Kualitas baju yang dijual sangat layak untuk dipakai. Harganya terjangkau, dari mulai 35 ribuan, 50 ribuan, sampai seratus ribu dapat tiga baju. Melihat baju anak-anak beraneka rupa seperti ini jadi ingat cucu di rumah. Memang betul kata pepatah, kalau sudah menjadi kakek cucu selalu nomor satu untuk urusan oleh-oleh baju," ujar Bamsoet dalam tayangan itu.
Salah seorang pedagang baju yang yang ditemui ketua ke-20 DPR RI ini bernama Kamal. Uda Kamal, perantau asal Padang, Sumatera Barat sudah 20 tahun berjualan di sana. Awalnya dia adalah karyawan di pasar grosir Tanah Abang sebelum memulai usahanya sendiri.
BACA JUGA: MPR Dorong Biofarma Percepat Proses Pembuatan Vaksin Covid-19
"Pak Kamal adalah contoh anak bangsa yang berani ambil risiko untuk menjadi wirausaha. Semangat dan kerja kerasnya patut ditiru oleh generasi muda. Setiap langkah usaha yang diambil pasti akan mendatangkan risiko. Namun tak boleh takut, karena semakin besar risiko yang dihadapi semakin besar pula hasil yang didapat," tutur Bamsoet memberi semangat.
Wakil ketua umum KADIN Indonesia ini menceritakan, Kamal mengambil dagangannya dari sejumlah agen langganan di Cipulir, Jatinegara, hingga Tanah Abang. Dia berjualan menggunakan mobil pribadinya setiap hari Sabtu dan Minggu, mulai jam 6 pagi hingga jam 12 siang. Sementara hari Senin - Jumat, Uda Kamal berdagang di depan kawasan pabrik.
BACA JUGA: Lestari Moerdijat: Pembatasan Aktivitas Kantor Wajib Diterapkan Sepanjang PSBB
Menurut Bamsoet, awal bulan saat karyawan gajian adalah tanggal kebahagiaan bagi Kamal. Omzet penjualannya tiap akhir pekan bisa mencapai Rp 2 jutaan. Keuntungannya sekitar 20 hingga 25 persen dari omzet tersebut.
"Tapi itu dulu sebelum pandemi. Sekarang omzetnya rata-rata di bawah Rp 1 jutaan. Namun demikian Pak Kamal tidak putus asa kendati daya beli masyarakat semakin menurun. Yang penting kata Pak Kamal, masih bisa makan sama istri dan anak-anak,” jelas Bamsoet.
Dia menambahkan, tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi covid-19 ini akan berakhir dan kapan recovery ekonomi bisa mengembalikan keadaan seperti dulu. Untuk itu dia berharap para pelaku usaha tak mudah menyerah pada kondisi ini.
"Harapan kita adalah para pelaku usaha terutama sektor UMKM tetap semangat dalam mencari nafkah. Terpenting protokol kesehatan tetap ditaati. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara berkala," pungkas Bamsoet.(jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam