"Jelas Stramaccioni memiliki bakat dan terbukti lagi hari ini (kemarin) dalam konferensi persnya, dia langsung membeberkan sejumlah proyek baru," papar Moratti seperti dilansir Football Italia.
Moratti sangat terkesan dengan prestasi Stramaccioni yang berhasil membawa tim junior Inter menjadi jawara di ajang Next Generation Series atau Liga Champions junior.
"Anda menyadari bahwa dia memiliki bakat, tidak hanya dalam mengekspresikan dirinya, tetapi juga dalam apa yang telah diungkapkannya melalui sepak bola. Saya harus mengatakan dia adalah pilihan untuk masa depan. Jika dia tidak baik, mengapa kami merekrutnya," ujarnya.
Moratti juga berbicara tentang bagaimana calon-calon pelatih Inter lain yang namanya terus mencuat di media, termasuk Andre Villas-Boas, Marcelo Bielsa dan Josep Guardiola. Namun, Moratti lebih memberi kepercayaan pada Stramaccioni.
"Saya selalu berbicara hal yang baik untuk Bielsa, sama seperti saya berbicara tentang Jose Mourinho dan Guardiola. Mereka adalah pelatih dari tingkat tertentu," ungkapnya.
"Tapi harus saya katakan bahwa jika kami mencari pelatih seperti itu di rumah kami sendiri, maka kami tentu tidak perlu pergi untuk mencari mereka" lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Moratti mengungkapkan penyesalannya atas keputusan Inter menggaet Gian Piero Gasperini di awal musim.
"Saya sama sekali tidak puas dengan Gasperini," kecam Moratti. "Bencana di musim ini adalah salahnya, dia sudah merusak semuanya, dia terus-menerus mengeluh tentang para pemain," ujarnya.
Stramac cioni yang diberi kesempatan berbicara pada sesi jumpa pers kemarin merasa yakin dirinya bisa diterima penggawa Nerazzurri. Maklum, usianya baru 36 tahun. Padahal, ada beberapa pemain yang usianya lebih tua darinya. Seperti Luca Castellazzi (37), Paolo Orlandoni (40), Ivan Cordoba (37), dan Javier Zanetti (38).
"Saya akan menghormati semua pemain dan saya berharap mendapatkan hal yang sama. Saya ingin antusiasme dan para pemain tetap merasa muda. Lihatlah kapten kami, yang lebih tua dari saya, tetapi dalam latihan dia sama seperti para pemain muda. Dia adalah inspirasi bagi semua orang di Inter," tutur Stramaccioni kepada Goal.
"Saya telah menjalankan satu sesi latihan dan hari ini (kemarin) saya mulai belajar mengenai pemain dari ruang ganti. Biasanya, sebuah permainan dapat ditentukan dari sebuah insiden yang dapat mempengaruhi penilaian dari performa keseluruhan. Dalam beberapa pertandingan terakhir, Inter kurang beruntung dan hasilnya dapat dilihat dari evaluasi individu, yang sering tidak adil. Jadi saya ingin melihat mereka bermain sebelum memberi penilaian," ungkapnya. (ren/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Derby di Semifinal FA
Redaktur : Tim Redaksi