jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengaku senang setelah menggelar rapat dengan Kemenpora pada Senin (12/7).
Pasalnya, mekanisme penganggaran untuk pemusatan latihan cabang-cabang olahraga kini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Keterlaluan, Warga Surabaya Jual Tabung Oksigen Sebegini Mahalnya
Menurut pria yang karib disapa Okto itu, ada kejutan tersendiri karena Kemenpora kini tak memfokuskan anggaran per event, namun lebih luas lagi, yakni dirupakan dalam bentuk bantuan peningkatan prestasi olahraga.
"Saya terus terang surprise di rapat tadi karena kekhawatiran kami dan teman KOI ialah anggaran yang difokuskan kepada SEA Games. Ternyata Pak Menpora ini memang dengan jajarannya yang sejak awal sudah menetapkan olimpiade sebagai sasaran utama. Itu sudah merefleksikan model penganggarannya," ucap Okto, dalam jumpa pers virtual usai rapat.
BACA JUGA: Ini Lokasi Permakaman Jenazah Bupati Bekasi
Dengan model penganggaran yang baru tersebut, maka tidak perlu ada kekhawatiran ketika event seperti SEA Games ini tiba-tiba ada kejadian di luar prediksi dan sampai dimundurkan.
"SEA Games sendiri ditempatkan sebagai bukan spesifik untuk SEA Games anggarannya, tetapi bantuan peningkatan prestasi yang yang bisa dipakai untuk apa saja mengingat event-eventnya banyak," terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Menpora Zainudin Amali mengungkapkan bahwa dalam perencanaan bantuan pemerintah untuk peningkatan prestasi olahraga tidak hanya tertuju pada satu event atau multievent tertentu.
Dengan begitu, walaupun SEA Games 2021 ditunda, latihan dan anggaran untuk cabor di Pelatnas tetap bisa berjalan.
“Anggaran itu diberikan secara umum dan itu bisa digunakan untuk event apa saja. Nah, itu digunakan untuk kegiatan mana dan ke mana, itu tentu di dalam perencanaan administrasi tidak ada masalah. Dan di dalam penganggaran, kami juga harus mempersiapkan diri untuk Asian Games dan Asian Para Games di 2022 nanti," tuturnya.
Model penganggaran seperti ini tentu saja bisa membuat cabor tenang, karena mereka bisa fokus untuk terus berlatih dan tak terpaku kepada satu event tertentu untuk mata anggarannya.
"Dari awal saya sudah sampaikan sebagian besar atau cabor-cabor itu akan ikut juga di Asian Games. Nah, kami jalan saja secara paralel tetapi tidak akan terjadi double penganggaran, karena kami nggak mau itu, kami jaga betul soal itu," tegas Politikus asal Partai Golkar tersebut.
Proses tersebut menurut Amali tak bisa dilepaskan dari lahirnya desain besar olahraga nasional (DBON) yang sasaran utamanya ialah prestasi di ajang olahraga terakbar sejagat, Olimpiade.
"Jadi Olimpiade itu menjadi sasaran utama kami dan ini adalah kali yang pertama. Nah, sehingga untuk Asian Games, SEA Games dan kejuaraan-kejuaraan yang di bawahnya itu kami jadikan sebagai sasaran antara dan sekaligus untuk menguji kekuatan kami untuk masuk ke Olimpiade," tandasnya. (dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad