Pujian Megawati untuk Hakim MK: Masih Punya Nurani dan Keberanian

Senin, 26 Agustus 2024 – 20:20 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya saat pengumuman calon kepala daerah gelombang ketiga di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024). ANTARA/HO-PDIP.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pujian kepada hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dan para mahasiswa.

Bu Mega, panggilan akrab Megawati Soekarnoputri, menyampaikan itu merespons Putusan MK Nomor 60/PUU/XXII/2024 yang mengubah ambang batas pencalonan partai politik atau gabungan parpop untuk mengusung pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah.

BACA JUGA: Pihak yang Tak Mau Menurut, PDIP Persilakan Maju Lewat Jalur Independen, Singgung Siapa?

Bu Mega pun mengungkap rasa syukurnya untuk hakim MK yang masih memiliki hati nurani, serta para mahasiswa yang bergerak menyuarakan kebenaran.

“Alhamdulillah akhirnya MK, hakim-hakimnya ternyata masih punya nurani dan keberanian,” kata Megawati saat berpidato dalam pengumuman calon kepala daerah gelombang ketiga yang didukung PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8).

BACA JUGA: Anies dan Rano Berada di Kantor PDIP Buat Diskusi Soal Jakarta

Bu Mega mengaku tidak bisa membayangkan jika hukum dimainkan, apalagi yang dipermainkan ialah putusan MK.

“Saya tidak bisa bayangkan loh, kalau hukum dimainkan, padahal, kan, ada hierarki-nya gitu. Harus mengurus apa boleh buat, ya begitu hukum di Indonesia ini,” ujar Megawati.

BACA JUGA: Megawati Minta Airin Bicara yang Keras Kalau Sudah Masuk PDIP

Ketua Dewan Pengarah BRIN ini juga mengaku bertemu dengan para civil society yang bergerak terkait dinamika putusan MK beberapa waktu lalu.

Lalu, Bu Mega juga memuji para mahasiswa yang sudah mulai sadar dan bergerak terhadap ketidakadilan yang terjadi.

“Saya masih merasa bersyukur akhirnya mahasiswa rupanya kalau mudeng bahasa Jawa, bahasa Indonesianya apa? Mengerti,” kata dia.

Megawati juga bercerita saat perjuangan menumbangkan Orde Baru, yang mana dia berpidato di hadapan para mahasiswa.

“Karena saya dahuly, waktu itu beberapa masih ketemu saya, masih panggil mbak kan, 'mbak saya masih ingat loh situ ke Trisakti'. 'Hei kamu masih ingat?' 'Lah iya saya di situ dengar pidatonya mbak’. Jadi, maksud saya, jelek-jelek saya itu tahu peristiwa jaman mau reformasi itu, loh,” kata Megawati. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler