JAKARTA - Seusai melakukan blusukan di Bukit Batumirah di lereng Gunung Slamet, Dusun Krajan, Desa Batumirah, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jumat (22/2) siang Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar rapat terbatas terkait peristiwa penembakan misterius di Papua.
Rapat ini akan dihadiri menteri-menteri terkait seperti Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
"Nanti siang ada Rapat Terbatas (Ratas) kabinet. Dihadiri menteri terkait. Jadi untuk langkah ke depan yang sifatnya policy akan langsung dipimpin Presiden," ujar Purnomo di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat.
Pertemuan itu dilakukan menyusul terjadinya dua penyerangan terhadap prajurit TNI oleh kelompok bersenjata, Kamis (21/2). Penyerangan pertama terjadi pukul 09.30 WIT terhadap Pos Satgas TNI Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Serangan ini mengakibatkan sorang prajurit TNI Pratu Wahyu Prabowo (anggota Batalyon 13-Grup 1 Kopassus) tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Serangan diduga dilakukan oleh kelompok pimpinan Goliat Tabuni.
Serangan kedua terjadi pukul 10.30 WIT, di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Sebanyak 10 prajurit TNI anggota Kodim 1714/Puncak Jaya yang sedang dalam tugas dihadang dengan rentetan tembakan. Akibatnya 7 prajurit, yaitu Sertu Ramadhan, Sertu M. Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa gugur. Penyerang dilakukan oleh kelompok Murib.
Pagi ini serangan berlanjut di Bandara Mulia, Puncak Jaya. Para pelaku penembakan misterius menyerang pesawat heli puma TNI AU ht 3318 di Bandara Sinak Mulia, Kabupaten puncak Jaya.
Di dalam heli itu terdapaat pilot Mayor PNB Asep dan 4 orang krunya. Heli itu membawa jenazah anggota TNI yang menjadi korban penembakan di Distrik Tingginambut dan Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Akibatnya satu anggota TNI terluka yaitu Lettu Tek Amang yang tertembak pada tangan sebelah kiri antara jari manis dan jari kelinting
Purnomo mengatakan terkait penanganan keamanan setelah tiga peristiwa itu akan dibahas bersama Presiden. Ia mengaku tak bisa menjelaskan secara detail saat ini mengenai penanganannya sebelum rapat itu berjalan.
"Akan tetap kita lakukan kalau langkah-langkah ke depan mengenai keamanan karena nanti akan dilakukan suatu sidang yang terintegrasi yang akan dilakukan di Istana. Saya kira lebih baik kita tunggu saja supaya nanti apa yang kita lakukan nanti suatu yang integral antara pembangunan kekuatan, upaya Kemenhan. Kalau untuk di TNI sendiri berupa penggunaan kekuatan," pungkas Purnomo. (flo/jpnn)
Rapat ini akan dihadiri menteri-menteri terkait seperti Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
"Nanti siang ada Rapat Terbatas (Ratas) kabinet. Dihadiri menteri terkait. Jadi untuk langkah ke depan yang sifatnya policy akan langsung dipimpin Presiden," ujar Purnomo di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat.
Pertemuan itu dilakukan menyusul terjadinya dua penyerangan terhadap prajurit TNI oleh kelompok bersenjata, Kamis (21/2). Penyerangan pertama terjadi pukul 09.30 WIT terhadap Pos Satgas TNI Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Serangan ini mengakibatkan sorang prajurit TNI Pratu Wahyu Prabowo (anggota Batalyon 13-Grup 1 Kopassus) tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Serangan diduga dilakukan oleh kelompok pimpinan Goliat Tabuni.
Serangan kedua terjadi pukul 10.30 WIT, di Kampung Tanggulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Sebanyak 10 prajurit TNI anggota Kodim 1714/Puncak Jaya yang sedang dalam tugas dihadang dengan rentetan tembakan. Akibatnya 7 prajurit, yaitu Sertu Ramadhan, Sertu M. Udin, Sertu Frans, Sertu Edi, Praka Jojon, Praka Wemprik dan Pratu Mustofa gugur. Penyerang dilakukan oleh kelompok Murib.
Pagi ini serangan berlanjut di Bandara Mulia, Puncak Jaya. Para pelaku penembakan misterius menyerang pesawat heli puma TNI AU ht 3318 di Bandara Sinak Mulia, Kabupaten puncak Jaya.
Di dalam heli itu terdapaat pilot Mayor PNB Asep dan 4 orang krunya. Heli itu membawa jenazah anggota TNI yang menjadi korban penembakan di Distrik Tingginambut dan Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya. Akibatnya satu anggota TNI terluka yaitu Lettu Tek Amang yang tertembak pada tangan sebelah kiri antara jari manis dan jari kelinting
Purnomo mengatakan terkait penanganan keamanan setelah tiga peristiwa itu akan dibahas bersama Presiden. Ia mengaku tak bisa menjelaskan secara detail saat ini mengenai penanganannya sebelum rapat itu berjalan.
"Akan tetap kita lakukan kalau langkah-langkah ke depan mengenai keamanan karena nanti akan dilakukan suatu sidang yang terintegrasi yang akan dilakukan di Istana. Saya kira lebih baik kita tunggu saja supaya nanti apa yang kita lakukan nanti suatu yang integral antara pembangunan kekuatan, upaya Kemenhan. Kalau untuk di TNI sendiri berupa penggunaan kekuatan," pungkas Purnomo. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Dewan Yang Disebut Nazaruddin Harus Diperiksa
Redaktur : Tim Redaksi