jpnn.com, JAKARTA - Pelatih kepala tunggal putra PBSI Hendry Saputra kini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona jenis baru COVID-19,
Dilansir dari situs corona.jakarta.go.id, PDI merupakan orang yang mengalami gejala demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius atau ada riwayat demam, ISPA, pneumonia ringan hingga berat, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkiti atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif virus corona dalam 14 hari terakhir.
BACA JUGA: Pulang dari All England 2020, Praveen/Melati Cs Langsung Diisolasi 14 Hari
PP PBSI mengonfirmasi, pelatih yang menangangi Anthony Sinisuka Ginting Cs itu merasakan gejala Covid-19 di hari ketujuh isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung, sepulangnya dari Birmingham, Inggris mendampingi anak asuhnya di All England 2020.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto. Dalam keterangannya, Budiharto menyatakan bahwa PP PBSI telah melakukan tindakan sesuai prosedur berupa mengisolasi semua orang yang ada kontak langsung dengan Hendry terhitung sejak ia menyampaikan keluhan seputar kondisi kesehatannya yang menurun.
BACA JUGA: Respons Hendry Saputra soal Prestasi Tunggal Putra PBSI
Selain itu, Pelatnas Cipayung kini benar-benar tertutup dan tidak ada arus keluar masuk. Pantauan tim dokter PBSI kepada tim All England pun semakin intens, masa isolasi mandiri tim All England juga diperpanjang hingga awal April.
"Memang betul, saat ini Hendry Saputra dinyatakan sebagai PDP dan masih harus mengikuti serangkaian test Covid-19. Kami telah menerima laporan dari tim dokter bahwa Hendry tengah menunggu swab test untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak," kata Budiharto kepada Badminton Indonesia.
BACA JUGA: Jokowi Prediksi Pendapatan Tiga Provinsi Ini Akan Menurun Akibat Wabah Corona
"Gejala awal yang disampaikan Coach Hendry itu dia merasa demam, lemas, mual, makanan tidak bisa masuk. Setelah dilakukan CT Scan, banyak flek di paru-paru kiri, sedangkan Coach Hendry tidak ada riwayat sakit paru sebelumnya. Untuk memastikan bahwa apakah terjangkit Covid-19, memang harus dilakukan swab test. Ini yang masih kami tunggu sampai sekarang," ujar dr. Octaviani, salah satu anggota tim dokter PBSI.
PBSI juga akan melaporkan kasus ini kepada BWF (Badminton World Federation) lewat Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto.
"Betul, akan kami laporkan ke BWF hari ini, karena Hendry merupakan salah satu dari anggota tim yang ke All England. Saat ini PBSI juga terus berusaha untuk menekan potensi penyebaran Covid yang tengah mewabah di Indonesia, salah satunya dengan kebijakan menutup full akses pelatnas," tutur Budiharto.
Budiharto menuturkan bahwa para pelatih yang tidak tinggal di asrama Pelatnas Cipayung, juga telah diinstruksikan untuk tidak datang ke Pelatnas Cipayung hingga akhir pekan ini. Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti menyatakan bahwa sesi latihan di pelatnas tengah disesuaikan dengan kondisi saat ini.
"Sampai hari ini latihan jalan terus tapi menyesuaikan dengan kondisi kesehatan atlet, hanya untuk jaga performa saja atau sifatnya bebas aktif. Jadwal latihan pun diatur agar tidak bersamaan, kami juga selalu mengimbau atlet untuk jaga jarak satu sama lain," kata Susy.
Menyusul kasus PDP di Pelatnas Cipayung, kemarin PP PBSI sudah didatangi Sudinkes Jakarta Timur dan mendapat arahan mengenai bagaimana mengenali gejala serta penanganan pertama pasien terduga Covid-19. Pihak Sudinkes juga mendata siapa saja yang melakuan kontak dengan PDP dan tindakan apa yang harus dilakukan. (bi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek