jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung menggelar rapat terkait proyek pembangunan bendungan Bener, Purworejo pada Senin (14/2).
Rapat digelar usai Ganjar mendatangi Desa Wadas dan mendengarkan masukan serta cerita-cerita dari masyarakat yang kontra.
BACA JUGA: Minta Izin Menginap di Desa Wadas, Ganjar Pranowo Datang Tanpa Pengawalan
Dalam rapat itu, Ganjar mengundang Kepala Kanwil BPN Jateng, Kepala BBWS Serayu Opak dan jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jateng.
Pernyataan Ganjar cukup tegas saat membuka rapat itu. Dia meminta tidak boleh ada yang bermain-main terkait proyek bendungan Bener.
BACA JUGA: Komnas HAM Sempat Hubungi Pak Ganjar Soal Desa Wadas, Hasilnya?
"Yang ingin saya tekankan, abdikan diri kita untuk kepentingan bangsa dan negara. Buang pikiran yang kira-kira akan menyulitkan di lapangan. Apakah bisnis, kepentingan pribadi dan sebagainya. Jangan ada yang bermain-main, ini bicara Merah Putih dan kita kontribusikan untuk masyarakat. Saya serius soal ini," tegas Ganjar dalam rapat itu.
Selain menekankan hal itu, Ganjar meminta jajaran terkait untuk melakukan evaluasi setelah dia mendapat masukan dari warga Wadas.
BACA JUGA: Immanuel Sebut Puan Galau Dicueki Ganjar saat Datang ke Jateng
Evaluasi, lanjut Ganjar, fokus pada tiga hal terutama eknis terkait proyek pembangunan Bendungan Bener.
Ganjar juga meminta semua pihak mengevaluasi cara pendekatan dan membuka lebar-lebar ruang dialog dengan warga.
"Saya sudah membuktikan, kemarin ke sana (Wadas) sambutan masyarakat baik. Mereka yang kontra bisa saya ajak komunikasi baik-baik. Intinya cara pendekatannya harus smooth, tidak boleh ada kekerasan kecuali ada ancaman," tegas Ganjar.
Ganjar menegaskan sejak awal sudah ada kesepakatan bahwa tidak boleh ada kekerasan. Apabila terjadi kekerasan seperti saat itu, Ganjar menyerahkan pada kepolisian untuk melakukan evaluasi.
"Kami serahkan ke Kapolda, monggo dievaluasi. Karena desain awal, kami sepakat tidak ada kekerasan. Kemudian di lapangan terjadi, sangat mungkin itu. Jadi monggo Kapolda melakukan evaluasi sendiri, sehingga nanti secara institusional kita bisa memberikan dukungan dengan baik," katanya.
Ganjar juga meminta BPN dan BBWS lebih proaktif dalam penyelesaian problem proyek itu.
Dia meminta sejumlah hal teknis seperti pembayaran ganti rugi pada masyarakat yang sudah setuju, harus segera dilakukan agar warga merasa lebih tenang.
"Yang sudah setuju segera dibayarkan, yang belum setuju kita hormati dan kita ajak bicara. Bagaimana teknisnya, bagaimana kondisi pasca ditambang, aspek lingkungan seperti apa dan lain sebagainya agar semua memahami," sambungnya.
Ganjar juga mengatakan dari Pemprov Jateng sudah siap mendampingi warga Wadas. Informasi yang diterimanya saat ke Wadas, banyak masyarakat trauma, anak-anak jadi sasaran bullying.
"Kami siap bantu, semua OPD saya perintahkan turun. Kalau masyarakat setuju, besok langsung kita terjunkan untuk mendampingi perempuan, anak, membantu program pengentasan kemiskinan, memberikan trauma healing dan sebagainya," pungkasnya. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Natalia