Pulang Haji, Temui Istri Jadi Mayat

Korban Perampokan Sadis

Kamis, 08 November 2012 – 10:15 WIB
MAJENANG-Haji Syarifudin (72), jemaah haji yang baru pulang dari tanah suci, langsung pingsan setiba di rumah duka di Jalan Raya Padangjaya RT 01 RW 01 Desa Padangjaya, Rabu (7/11) kemarin. Dia mendapati istrinya, Hj Kiki Aminah (70), sudah terbujur kaku di ruang tengah rumahnya setelah menjadi korban perampokan.

Pria yang akrab disapa Endin ini,  sebelumnya dijemput di embarkasi Donohudan, Solo, oleh kerabat dan suadaranya usai menunaikan ibadah haji. Turun dari kendaraan penjemput, dia langsung dibawa ke ruang tengah rumah dan mendapati istrinya sudah dikafani.

"Bapak (sempat) pingsan dan sampai tadi masih nangis. Begitu turun langsung diperlihatkan muka ibu," ujar Ade Surjana (50). Keberangkatan Syarifudin ke tanah suci sebelumnya sempat dilarang oleh anak-anaknya, karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.

Tahun lalu, dia terkena serangan stroke hingga tidak bisa menggerakan separoh badannya, sehingga dia harus menggunakan kursi roda untuk beraktifitas. "Bapak sempat dilarang karena sakit. Tapi dia tetap ingin berangkat dan nyatanya disana tidak drop," ujarnya.

Keluarga kemudian  berusaha agar kepergian Syarifudin ke tanah suci didampingi  salah satu anaknya. Namun usaha ini tidak berhasil hingga pada akhirnya, Syarifudin tetap berangkat seorang diri. "Bapak akhirnya berangkat sendiri," jelasnya.

Kiki Aminah kemarin siang dimakamkan di makam keluarga di Dusun Cigolat Desa Sindangsari. Korban Selasa (6/11) malam  sempat dibawa ke RSUD Margono untuk diotopsi. Sampai kemarin belum diperoleh keterangan resmi dari pihak terkait mengenai hasil pemeriksaan tersebut.

Selama ini, korban dikenal baik oleh tetangga maupun kerabatnya. Warga juga tidak pernah mendengar kalau korban atau keluarganya memiliki musuh akibat sebuah permasalahan. "Beliau baik dengan sesama tetangga dan selalu shalat berjamaah di masjid. Dan kayaknya juga tidak punya musuh," kata Rakhmat, warga setempat.

Pihak keluarga percaya pelaku perampokan dan pembunuhan keji itu akan tertangkap segera. "Adik sempat tanya ke "orang pinter". Katanya dalam dua atau tiga hari pelaku akan tertangkap," ujar Ade Sujana, anak kedua korban, kemarin (7/11).

Anak kedua korban perampokan tersebut menambahkan, keluarga beranggapan perampokan yang mengakibatkan terbunuhnya nenek 70 tahun itu tergolong sadis.
Ini dilihat dari sejumlah luka yang dialami korban mulai dari muka, dan kepala. Gigi korban juga patah serta tangan kanan, katanya, tampak luka benturan.

"Sadis. Apalagi ibu sudah tua dan sepertinya sempat dibentur-benturkan karena ada gigi yang patah," terangnya.

Keluarga memperkirakan, pelaku adalah orang yang dikenal korban. Ini juga berdasarkan tindak kekerasan yang dialami korban. Keluarga memperkirakan, jika pelaku bukan orang yang dikenal maka korban hanya akan di ikat. "Bisa jadi orang yang dikenal ibu. Mungkin waktu baru masuk, lihat ada hingga pelaku panik dan menghajar ibu," katanya.

Harapan keluarga sepertinya akan menjadi kenyataan. Ini berdasarkan keterangan tetangga korban yang melihat ada seorang pria meninggalkan lokasi kejadian. Pria tersebut pertama kali terlihat sekitar pukul 10.30 berada seberang sungai Cilopadang yang ada di belakang rumah korban.

"Saya melihat ada orang sedang mennjahit karung diseberang sungai. Pakai kaos warna hijau semu ungu terong," kata tetangga korban, Agus Solih.

Sekitar pukul 12.00, ada orang tengah menyeberang menaiki tebing sungai dengan memanggul karung. Namun belum bisa dipastikan apakah orang tersebut orang yang sama seperti yang dilihat oleh Agus Solihin. "Yang lihat anak mantu saya. Kaosnya tidak terlihat karena orang itu manggul karung. Itu pas adzan dhuhur," katanya.

Sementara itu, petugas Satuan Reskrim dan Intel Polres Cilacap  hingga kemarin masih diterjunkan ke sekitar lokasi kejadian. Bekas tapak kaki menjadi salah satu petunjuk yang kini didalami.

"Kasat Reskrim masih berada di lapangan bersama anggotanya. Kasus ini masih dalam taraf penyelidikan dan pengumpulan barang bukti," ujar Kapolres Cilacap AKBP Rudi Darmoko.

Namun dia  belum mau membeber terkait dengan petunjuk dari hasil olah TKP. Sebab polisi masih akan mendalami hasil penemuan di lokasi kejadian berikut informasi yang sudah dikumpulkan akan dianalisis untuk ditindaklanjuti.

Terkait kemungkinan keterlibatan orang yang dimungkinkan sangat kenal korban, dia tidak mau berspekulasi. "Belum. Belum ada petunjuk mengarah ke sana. Anggota kami masih dilapangan untuk mengumpulkan informasi," elaknya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radarmas dilapangan muncul petunjuk adanya tapak kaki yang diduga merupakan tapak kaki pelaku. Tapak kaki ini cukup beraturan. Dugaan munculnya orang yang kenal korban ini, antara lain  kenekatannya membunuh korban yang sudah tua. Diduga takut ketahuan korban dianiaya sampai meninggal kendati sebenarnya secara fisik jika tidak kenal tidak perlu menghabisi korban.

Dugaan lainnya yang sempat beredar pelaku kemungkinan kenal karena tahu saat itu dirumah korban ada uang arisan. Namun polisi belum memastikan itu dan menyatakan masih penyelidikan. “Doakan saja cepat terungkap. Kami berharap informasi dari masyarakat terkait dengan kasus ini,” tandasnya. (har/amu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasutri Bertengkar, Indekos Dibakar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler