jpnn.com - LAMPUNG - Kabar penjualan Pulau Tegal di Desa Gebang Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran secara online telah sampai ke telinga Bupati Dedni Ramadhona.
Dendi mengaku sangat geram mendengar pulau di wilayahnya itu disebut sudah hampir habis terjual.
BACA JUGA: Nenek 60 Tahun Tergoda Pesona Siswa SMA
Seperti diketahui, si pengiklan menyebut bahwa dari luas sekitar 100 hektare (ha), kini tinggal tersisa 30 ha yang ditawarkan di situs online seharga Rp 10 miliar.
Menurut Dendi, ada hal negatif yang dia tangkap dari masalah ini.
BACA JUGA: Pulau Indah di Lampung Ini Dijual Secara Online, Harganya Fantastis...
“Aset pulau tidak terdata dengan baik. Saya minta instansi terkait segera turun, inventarisasi!” ujarnya seperti diberitakan Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini (24/10).
Dia pun menginstruksikan kepala desa (kades) tidak mudah mengeluarkan seporadik lahan di kawasan pulau.
BACA JUGA: Ayo ke Lombok, 5-7 November Ada Festival Pesona Gili Indah
“Dilihat dulu untuk apa. Jangan karena iming-iming, mudah membuat seporadik lahan pulau,” sindirnya.
Demikian halnya untuk camat. Dia meminta untuk turun langsung. Ibaratnya, jangan sampai mangrove juga disertifikatkan sehingga tidak mengindahkan program konservasi.
Kepada masyarakat ia mengimbau tidak mudah menjual tanah di pulau tersebut dengan harga murah. Yang tentunya justru merugikan secara pribadi dan masyarakat luas.
“Lebih baik kalau ada investor dibuat sistem sewa. Dengan komitmen masyarakat bisa beraktivitas di sana,” tutupnya. (sur/whk/ade/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Pungli, Disdukcapil Buat Terobosan Terkait Pengurusan KTP
Redaktur : Tim Redaksi