Puluhan Bajaj Bodong Bakal Dimusnahkan

Selasa, 17 Januari 2012 – 01:07 WIB

SEDIKITNYA 34 bajaj terjaring dalam razia yang digelar serentak di lima wilayah ibu kota, Senin (16/1). Bajaj yang terjaring ini seluruhnya tanpa dilengkapi surat-surat resmi alias bodong. Bajaj yang terjaring, langsung dikandangkan dan tak diperbolehkan beroperasi kembali.

Kepala Dinas Perhubungan (dishub) DKI Jakarta, Udar Pristono, mengatakan, pihaknya tidak segan-segan mengambil tindakan tegas terhadap pengemudi yang melanggar. Bahkan jika pemilik bajaj yang berhasil ditertibkan hari ini, tidak segera menyerahkan surat-surat resmi sebagai bukti kelengkapan kendaraan roda tiga tersebut, maka dengan terpaksa pihaknya memusnahkan bajaj tersebut.

"Penghancuran bajaj `bodong` ini bukan hanya sekadar ancaman. Jika memang pemilik bajaj tak dapat mengklarifikasi dan menyerahkan bukti kepemilikan serta surat-surat resmi, maka bajaj tersebut akan kita hancurkan," tegas Pristono.

Pristono menjelaskan penertiban bajaj ini dilakukan oleh masing-masing Suku Dinas di tiap wilayah. Sebanyak 10 bajaj terjaring di Jakarta Timur, 5 bajaj di Jakarta Pusat, 6 bajaj di Jakarta Barat, 5 bajaj di Jakarta Selatan, dan 2 bajaj di Jakarta Utara. Sementara itu, sebanyak 6 bajaj lainnya terjaring oleh Dishub DKI Jakarta.

Namun menurut Pristono, belum tentu semua bajaj yang terjaring akan dihancurkan. Pihaknya akan menunggu proses administrasi terlebih dahulu. Biasanya bajaj-bajaj yang sudah tidak memenuhi standar dihancurkan di kawasan Pulogebang, Jakarta Utara.

Pristono menambahkan kebanyakan sopir yang terjaring razia hanya membawa fotokopi surat-surat kendaraan. Meraka berdalih, surat asli kendaraan mereka disimpan di rumah agar tidak mudah rusak atau hilang. "Namun ketika mereka tidak bisa membuktikan, surat tersebut palsu atau tidak, bajaj yang ditahan ini pasti akan dihancurkan," tandasnya.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menegaskan tidak ada perubahan aturan baru terkait dengan bajaj. Program yang dijalankan yakni melakukan peremajaan terhadap bajaj. Yakni mengganti babaj lama dengan bajaj berbahan bakar gas. "Dan itu sekarang jumlahnya saya tidak tahu persis berapa yang sudah dilaksanakan," ujarnya.

Namun, tambah Fauzi, untuk peremajaan bajaj juga disesuaikan dengan kemampuan kapasitas ketersediaan barang yang ada. Ia berpendapat dalam pemusnahan bajaj yang dilakukan oleh Dishub DKI terkadang juga tidak semuanya. "Bisa saja dalam pemusnahan itu, kemudian as-nya tidak dihancurin. Itu bisa jadi bajaj baru lagi," tandasnya. (wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Potensi Bencana Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler