Puluhan Desa Rawan Longsor

Kamis, 02 Februari 2012 – 09:41 WIB

KARANGPUCUNG-Sedikitnya 10 dari 12 desa di Kecamatan Karangpucung masuk wilayah rawan longsor karena berada di daerah pegunungan. Saat ini, ancaman terbesar masih ada di Desa Pamulihan dan sejumlah desa atas karena tingginya intensitas hujan.

Camat Karangpucung, Sadmoko Danardhono melalui Kasei Trantib Edi Sapto Priyono mengatakan, ancaman itu terbukti dengan sejumlah kejadian tanah longsor, baik skala besar maupun kecil.

Yang paling besar terjadi pada awal 2009 dan memaksa ratusan warga Desa Pamulihan yang menetap di Dusun Bunter harus direlokasi. Sebagaian besar rumah mereka rata dengan tanah, sementara sisanya sudah tidak layak dihuni.

Baru-baru ini, longsor juga melanda desa itu hingga mengakibatkan 2 rumah warga rusak ringan. Rumah yang rusak adalah milik  Rusli, warga RT 04 RW 05 dan Musa, RT 01 RW 06.

Kedua rumah itu rusak akibat terkena tanah longsor di bagian belakang dan samping. Longsor yang terjadi  30 Januari lalu, juga membuat dua rumah lainnya terancam. Satu buah tempat ibadah juga mengalami hal yang sama. "Ini terjadi karena intensitas hujan sangat tinggi," katanya.

Dia menjelaskan, tanah longsor tersebut terjadi saat hujan deras melanda, antara pukul 14.30 hingga 20.00. Lahan yang berada di sebelah rumah dua warga itu kemudian turun dan menimpa bangunan.

Selang sehari, warga langsung mengadakan kerja bakti untuk membersihkan rumah dari tumpukan tanah. Mereka juga memperbaiki kedua rumah itu agar bisa di tinggali kembali. Sebagaian warga lain mengambil tindakan agar tanah tidak terlalu mengamancam mushola dan dua bangunan     rumah lainnya.

Saat ini, Musa dan Rusli membutuhkan bantuan berupa material bangunan dan bahan sembako. Kedua bantuan tersebut diharapkan bisa mempercepat perbaikan rumah dengan dibantu warga setempat. (har/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaltim Tak Takut Ancaman Bupati Sinjai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler