jpnn.com, CIANJUR - Puluhan hektare sawah di dua Kecamatan di Cianjur, Jawa Barat, rusak karena terendam banjir akibat tanggul irigasi jebol setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Rudi Wibowo mengatakan hujan deras dengan intensitas cukup lama membuat tanggul irigasi yang membentang di dua kecamatan jebol sehingga merendam 35 hektare sawah yang sebagian besar baru ditanami padi dan hanya sebagian kecil yang tinggal panen.
BACA JUGA: Ini Paras Cantik Nana Juhariah yang Ditangkap di Apartemen Surabaya
"Tidak hanya sawah, banjir juga merendam puluhan rumah warga, beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka akibat banjir yang melanda Kecamatan Sukaluyu dan Karangtengah sejak Minggu (7/11) malam," kata Rudi saat dihubungi, Senin.
BPBD memerinci sawah yang terendam banjir terletak di Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, seluas 10 hektare, Desa Sukasirna dan Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, seluas 25 hektare rusak berat terendam banjir.
BACA JUGA: Ciliwung Meluap, Warga Kebon Pala Jaktim: Banjir Naik Lagi
"Kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk melakukan pemasangan bronjong besi di lokasi tanggul jebol, bersama warga dibantu anggota gabungan dari TNI/Polri. Upaya tersebut sebagai langkah antisipasi banjir susulan," katanya.
Pihaknya juga mencatat 45 rumah di tiga desa yang masuk Kecamatan Karangtengah dan Sukaluyu terendam banjir dengan ketinggian paha orang dewasa, sehingga 90 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman dan menjelang siang sudah kembali ke rumah.
"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada bencana dan segera mengungsi jika melihat debit air kembali naik, sehingga menggenangi perkampungan. Petugas dan Relawan Tangguh Bencana (Retana) tetap disiagakan untuk mengawasi dan mengevakuasi warga jika banjir kembali terjadi," katanya.
Warga yang sawahnya terendam banjir, mengatakan air bah setinggi paha orang dewasa tiba-tiba merendam perkampungan akibat saluran irigasi yang membentang di wilayah tersebut jebol karena tidak mampu menampung debit air yang makin tinggi, diiringi hujan deras dengan yang lama.
"Ini banjir yang cukup besar dan datang tiba-tiba, selama ini tidak pernah sampai merendam perkampungan. Kalau dihitung total kerugian mencapai ratusan juta rupiah karena sawah yang terendam seluas 35 hektare," kata tokoh masayarakat Desa Sukasirna Rahmat (62). (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti