Puluhan Kali Beraksi Lolos, Giliran Curi Motor Anggota TNI Ketahuan

Jumat, 03 April 2015 – 10:06 WIB

jpnn.com - SEMARANG - Setelah beraksi di 40 lokasi lebih, dua pencuri sepeda motor asal Kadilangu, Demak, akhirnya harus meringkuk di sel tahanan. Kedua pencuri yang diketahui bernama Saeful Anam (21) dan Sanal Muyawir alias Mirun (27).

Tersangka Saeful dan Mirun ditangkap oleh aparat Reskrim Polsek Tembalang pada Minggu (29/3) lalu. Saat itu keduanya baru saja beraksi membawa kabur motor Jupiter milik seorang anggota Topdam IV / Diponegoro bernama Sertu Andi Setyawan.

BACA JUGA: Sadis! Kerja Sebulan tak Digaji, Nyawa Kontraktor Dihabisi

Aksi tersebut dilakukan saat sepeda motor korban diparkir di kawasan ruko Klipang Pesona Asri II sekitar pukul 20.00. Tertangkapnya Saeful dan Mirun bermula saat korban melihat gelagat dua orang pria menunggang sepeda motor yang berhenti di sekitar lokasi.

Sertu Andi yang mencium gerak-gerik mencurigakan tersebut terus mengawasi dari kejauhan. Selain itu, Sertu Andi berusaha menghubungi anggota Reskrim Polsek Tembalang. Kecurigaan tersebut akhirnya terbukti setelah seorang tersangka (Saeful) turun dan mendekati sepeda motornya.

BACA JUGA: Pancing Ajak Begituan Lagi, Penjahat Kelamin Berhasil Masuk Jebakan, Akhirnya...

"Pas itu pelaku mengutak-atik sepeda motor. Saya terus mengawasi bersama anggota Polsek Tembalang yang sudah saya hubungi. Pas pelaku memundurkan motor dan mau membawa kabur langsung ditabrak oleh polisi," kata Sertu Andi saat ditemui di Mapolrestabes Semarang, Kamis (2/4).

Ditabrak, membuat Saeful terjatuh. Namun ia masih mampu berdiri dan berlari menghampiri Mirun yang menunggu di motornya. Keduanya berusaha kabur dari sergapan polisi. Tapi sepeda motor yang dipakai tersangka mogok.

BACA JUGA: Duuhh, Sakit Tak Sembuh, Pegawai Kecamatan Ini Tewas Bakar Diri

Tak pelak kedua tersangka panik. Di tengah kepanikan itu, Saeful kabur ke daerah perumahan meninggalkan Mirun. Sementara Mirun tidak dapat kabur dan ditangkap di lokasi oleh petugas.

Saeful mengaku dirinya sempat bersembunyi di perumahan dan menunggu polisi pergi. Saat merasa aman, Saeful keluar dari persembunyiannya dan berjalan kaki hingga di Terminal Penggaron. Tanpa disangka polisi yang dikiranya sudah pergi ternyata telah memantau pergerakan Saeful hingga di Terminal Penggaron.

"Kabur, teman saya tinggal. Terus nunggu dulu dan jalan kaki ke Terminal Penggaron lewat Blancir. Ditangkap polisi pas di terminal itu," ujar ayah satu anak tersebut.

Dari pengakuan Saeful, ia dan Mirun sudah beraksi leboh dari 40 lokasi. Biasanya mereka beraksi di daerah Tembalang bagian bawah atau daerah Sendangmulyo dan juga tempat kos di daerah Tembalang.

"Hasilnya kami jual rata-rata Rp 1,5 juta dan hasilnya dibagi dua. Uangnya habis buat foya-foya," papar Saeful.

Terkait aksi terakhirnya, Saeful mengaku tidak tahu kalau sepeda motor tersebut milik anggota TNI.(har/saf/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Etik Menanti Polisi yang Diikat di Tiang Bendera


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler