jpnn.com - Langkah tegas Gubernur Jambi Zumi Zola melakukan sidak ke RSUD Raden Mataher, 20 Januari 2017, dini hari sekitar pukul 00.30, menuai polemik.
Ketika itu, lantaran mendapati petugas sedang tertidur lelap dan tidak berjaga, Zumi Zola emosi dan mengamuk.
BACA JUGA: Nih, Surat Terbuka Gubernur Ganteng terkait Sidak ke RS
Rupanya, ada puluhan mahasiswa di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), tidak senang dengan aksi gubernur ganteng itu.
Mereka yang mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Keperawatan (HMK) Sulteng itu melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulteng, Kamis (26/1) kemarin.
BACA JUGA: Tengah Malam ke RS, Gubernur Ganteng Berang...Lihat tuh
Mahasiswa keperawatan ini bergerak dari Taman Gelanggang Olahraga (GOR) Jalan Moh Hatta dengan pengawalan kepolisian.
Di sepanjang jalan menuju Kantor DPRD Sulteng di Jalan Samratulangi mahasiswa menyatukan suara mengecam dan menilai aksi sidak yang dilakukan Gubernur Jambi, Zumi Zola seperti melakukan penggerebekan pelaku kejahatan.
BACA JUGA: Lihat, Gubernur Ganteng Orasi Kasus Penistaan Agama
Apalagi Zumi Zola berbicara dengan nada yang tinggi dan menendang tong sampah, yan membuat kebisingan dan menganggu istirahat pasien dan keluarga.
Dari selebaran yang diberikan kepada pengendara yang melintas, HMK Sulteng menilai salah jika Zumi Zola menyalahkan perawat, yang selama ini tidak mendapatkan keadilan oleh pemerintah terkait dengan upah di bawah UMP/UMK. Sementara tenaga perawat dituntut bekerja secara maksimal dan profesional.
BACA: Nih, Surat Terbuka Gubernur Ganteng terkait Sidak ke RS
“Kami menyatakan sikap menolak segala macam arogansi terhadap perawat, menuntut kepada Gubernur Jambi untuk meminta maaf kepada seluruh perawat Indonesia, menuntut pemerintah untuk menaikkan upah dan berlakukan upah yang layak bagi perawat, dan pertegas tupoksi perawat dalam pelayanan kesehatan,” sebut Koordinator Lapangan, Risman R Djunaidi. (acm)
Redaktur & Reporter : Soetomo