jpnn.com, YOGYAKARTA - Sebanyak 40 peserta dari masyarakat Kulon Progo, mengikuti program pelatihan kewirausahaan terintegrasi (PKT) batik di galery batik Banyu Sebrang, Desa Ngentakrejo, Lendah, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Senin (4/11). PKT batik tahap pertama selama 40 jam pelajaran (JP) ini, akan digelar selama lima hari, 4-8 November 2019.
Dalam sambutannya, Kepala Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Kemnaker Chairul Fadhly Harahap mengatakan, PKT batik digelar untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja masyarakat Kulon Progo, melalui revitalisasi BLK dan pembentukan BLK Komunitas. Selanjutnya PKT batik hasil kerja sama BBPP Kemnaker dengan Wakil Bupati Kulon Progo ini, akan dengan dibuat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan diharapkan dapat bermanfaat maksimal bagi masyarakat Kulon Progo.
BACA JUGA: Kemnaker Pantau Penetapan UMP 2020 oleh Para Gubernur
"Kami akan menjadikan Kulon progo sebagai skill development center dan center of productivity BBPP Kemnaker. Karena itu masyarakat harus produktif, dan produktivitas ini harus efektif, efisien serta bermutu sehingga memiliki nilai tambah yang produktif," kata Chairul.
Menurut Chairul, PKT di Kulon Progo merupakan rangkaian safari produktivitas ke berbagai daerah bentuk komitmen nyata BBPP Kemnaker, dalam meningkatkan produktivitas masyarakat Indonesia. Terutama kegiatan pelatihan di sektor informal, yaitu masyarakat yang sedang merintis UKM dan yang telah memiliki UKM.
BACA JUGA: 28 Finalis Berebut Gelar Putra Putri Batik Nusantara 2019
"Setelah pelatihan akan mendapatkan pendampingan terintegrasi melalui coaching dan mentoring untuk memastikan keberlangsungan pelatihannya berupa keberhasilan peserta pelatihan mendirikan usaha," ujarnya.
Chairul mengatakan dengan menurunnya pengangguran 50 ribu orang setahun terakhir, sejalan dengan Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Dengan jumlah kelompok usia produktif yang cukup tinggi, Indonesia sedang mengalami bonus demografi, dan ini menjadi aset pemerintah untuk meningkatkan kualitas produktivitas perekonomian.
"Saat ini waktu yang tepat, untuk segera melakukan pembangunan dan menciptakan SDM yang unggul, produktif dan berdaya saing dalam berwirausaha. Salah satunya melalui program PKT," kata Chairul.
Untuk menjamin keberhasilan dan keberlangsungan pelatihan, Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo menghimbau masyarakat yang telah memilih pelatihan batik sebagai bidang usahanya agar tetap konsisten dan komitmen untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan usahanya.
Sutedjo menambahkan melalui program pelatihan kewirausahaan terintegrasi hasil kerja sama berbagai pihak, akan memiliki efek signifikan dalam meingkatkan produktivitas masyarakat Kulon Progo. "Diharapkan kegiatan ini berdampak pada meningkatnya jumlah tenaga kerja dan berkurang nya tingkat pengangguran, " ujarnya. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi