Lhoksukon-Gangguan setan yang menganggu aktivitas belajar mengajar, ternyata terus menjadi momok bagi siswa dan guru-guru di sekolah. Seperti halnya kejadian saat upacara pengibaran bendera merah putih, Senin (5/3) lalu di SMAN-1 Tanah Luas dan SMAN-1 Syamtalira Aron, Aceh Utara. Kegiatan tersebut terpaksa bubar, serta ratusan pelajar dipulangkan pasca 55 orang anak didik tiba-tiba kesurupan.
Peristiwa ini terasa mencekam, karena satu-persatu diantara siswi bertumbangan, serta terus menjerit bak orang gila. Takut tertular kerasukan roh halus, teman-teman korban pun menyingkir dari lapangan. Sementara puluhan siswi lalu dievakuasi untuk menjalani pengobatan spiritual.
Dari pantauan Metro Aceh (group JPNN) di SMAN-1 Tanah Luas, Senin pagi sekira pukul 07.40 WIB, tampak korban harus dipegang erat agar tidak meronta-ronta. Bahkan hendak melakukan perlawanan terhadap guru dan teman-temannya. Menurut salah seorang guru, Khadijah yang mengajar bidang study Bahasa Inggris di SMAN 1 Tanah Luas, mengaku peristiwa sebelumnya pernah terjadi. Namun untuk kali ini merupakan insiden terparah.
"Korbannya selalu orang yang sama, sehingga menularkan kepada siswi lain. Untuk mengantisipasi gangguan mistik semakin meluas, terpaksa anak-anak dipulangnya," ujar Khadijah.
Sementara itu dari pantauan Metro Aceh, sebagian siswa dan siswi dijemput oleh orang tuanya masing-masing. "Kalau begini terus, akan menjadi kendala bagi kegiatan belajar dan mengajar. Sudah pasti terganggu dan takutnya berkelanjutan," beber guru ini.
Di lokasi terpisah yakni di SMA Negeri 1 Syamtalira Aron, suasana di komplek sekolah saat didatangi Metro Aceh, sudah terlihat sepi. Tidak terlihat seorang siswa pun, hanya beberapa guru hendak beranjak pulang. Diketahui kalau sejumlah siswa telah sejak awal pulang akibat kejadian kerasukan roh halus, pada hari yang sama.(gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jam Malam Untuk Kurangi Kejahatan
Redaktur : Tim Redaksi