JAYAPURA - Puluhan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang berada di Kampus IPDN Papua, di Kotaraja Dalam, Abepura, Kota Jayapura, Rabu (13/6) malam dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura.
Praja yang baru setahun berada di Jayapura ini diduga keracunan makanan dari makan malam yang mereka santap. Jumlah praja yang masuk ke RSUD Dok II sendiri belum tercatat jelas, mengingat ada juga praja yang keracunan ringan dan tak ikut dirawat.
Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos (Grup JPNN) , kejadian keracunan makanan ini bermula ketika para praja menyantap makan malam yang dihidangkan pukul 19.00 WIT. Setelah mengkonsumsi makan malam dengan lauk ikan ini, satu persatu praja mulai merasakan pusing-pusing dan mual-mual. Bahkan ada yang sampai muntah.
Awalnya hanya beberapa orang saja yang mengalami keracunan, namun satu jam kemudian, barulah diketahui bahwa puluhan praja lainnya mengalami hal serupa.
"Jam 7 malam teman-teman menyantap makan malam dengan lauk ikan, tapi entah mengapa tak lama kemudian ada yang mulai pusing, muntah bahkan ada juga yang wajahnya terlihat kemerahan," kata salah seorang praja yang namanya enggan ditulis saat ditemui ketika ikut merawat rekannya di RSUD Dok II tadi malam.
Dari reaksi awal ini, para praja sudah menangkap bahwa gejala tersebut adalah keracunan, sehingga menurut praja tadi, langkah awal langsung dilakukan dengan meminumkan susu pada mereka yang keracunan. "Ada juga yang langsung mencari air kelapa dan diminumkan," kata praja itu.
Namun karena yang "tumbang" tak cuma seorang, melainkan puluhan orang akhirnya pada pukul 20.30 WIT para praja ini dilarikan ke RSUD Dok II. Ada yang menyebut bahwa jumlah praja yang dirawat sebanyak 105 orang, namun ada juga yang menyebut bahwa jumlah tersebut hanya berkisar 50-an orang saja. Para praja ini dirawat di tiga ruangan berbeda.
Pantauan Cenderawasih Pos banyak yang terlihat sudah tertidur dengan botol infuse terpasang di tangan, ada pula yang keluar masuk kamar mandi sambil dibantu rekannya.
Wartawan yang mencoba mengambil gambar sempat bersitegang dengan praja yang ditugaskan mengamankan pasien. Bahkan ada ruangan yang langsung ditutup dan dikunci ketika wartawan mencoba mengambil gambar.
Dokter Naftali Mote yang ikut menangani pasien meyebutkan bahwa hingga tadi malam sekitar pukul 22.00 WIT, tim medis masih melakukan penanganan awal dengan memberi cairan pada pasien sambil tetap melakukan observasi.
Dikatakannya, ada pasien yang memiliki daya tahan tubuh lemah sehingga cepat menyerap racun. "Ini kan masih di bagian pencernaan, tapi ada juga racun yang sudah terserap, karena ada pasien yang muntah dan pusing-pusing tapi ada juga yang kondisinya lebih baik," tandas Naftali. (ade/fud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPA: Jangan Benturkan Buruh dengan Warga
Redaktur : Tim Redaksi